PANIK, TAS TAK BERTUAN DIKIRA BOM

HUKRIM, KONTROL221 Dilihat

Laporan : Humas Polda/ Tim Kabar Publik
Editor : Mahmud Marhaba

 

GORONTALO (KP) – Kondisi masyarakat pasca serangan bom bunuh diri di Surabaya dan Jakarta berdampak hingga ke Gorontalo. Masyarat kini ekstra hati-hati dengan berbagai benda yang mencurigakan, apalagi pemiliknya tak diketahui.

Seperti yang terjadi pada masyarakat disekitar swalayan Karsa Utama pagi tadi, Selasa 15 Mei 2018 sekitar pukul 10.00 wita dibuat panik. Pasalnya, sebuah tas milik warga yang tertinggal di kompleks Swalayan Karsa Utama dicurigai berisikan bom.

Kabid Humas AKBP Wahyu Tri Cahyono ,SIK mengatakan bahwa baru saja dirinya mendapatkan informasi dari Kapolres Gorontalo Kota bahwa ada laporan tas mencurigakan yang diletakan disamping swalayan Karsa Utama.

Asnah Umar (62) yang menjadi saksi kunci terhadap keberadaan tas tersebut kepada Polisi mengatakan, sekitar pukul 08.00 wita, datang seorang laki-laki yang tak dikenal identitasnya membeli rokok. Saat lelaki ini merogoh saku nya untuk membayar, dirinya sadar jika dompetnya ketinggalan. Ia pun langsung menanyakan lokasi Kodim untuk mencari dompet mikiknya. Dalam kepanikan, lelaki itu pun pergi meninggalkan lokasi, sambil meninggalkan barang miliknya. Sekitar pukul 10.00 wita, Asnah Umar langsung menghubungi Polres. Tim Gegana penjinak bom turun ke lokasi kejadian sesuai SOP yang berlaku.

Hal ini dipertegas Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Wahyu Tri Cahyono melalui release yang dikirimkan ke media di Gorontalo. “Saya mendapatkan informasi dari Kapolres Gorontalo Kota bahwa ada laporan masyarakat tentang adanya tas warna hitam yang mencurigakan ditaruh di samping Swalayan Karsa Utama, menurut Kapolres, informasi tersebut diperoleh dari seorang penjual nasi Asnah Umar. Setelah dilakukan langkah-langkah pengamanan oleh Tim Gegana Brimob, ternyata tas hitam tersebut hanya berisi beberapa lembar pakaian saja,” jelas Wahyu meneruskan laporan Kapolres Gorontalo Kota.

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Gorontalo menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik, tetap tenang dan jangan takut dengan berbagai ancaman teror, karena itulah tujuan para pelaku teror membuat keresahan di masyarakat, namun demikian Wahyu menghimbau masyarakat harus tetap waspada, lebih peka terhadap lingkungan sekitar jika ada orang atau kelompok orang yang gerak geriknya mencurigakan dan segera dilaporkan, begitu juga para ketua RT, RW, Kepala Dusun hingga Kepala Desa agar proaktif mendatakan warganya khususnya warga pendatang baru termasuk penghuni kost-kostan maupun kontrakan.

“Kita secara internal juga terus meningkatkan patroli demi tetap terjaganya keamanan di wilayah Gorontalo,” tegas Wahyu.
“Selain itu saya minta waspada terhadap pengaruh di media sosial bagaimana para pelaku teror memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ajarannya, dan juga berharap para Ulama Gorontalo ikut andil dalam memberikan pencerahan yang benar kepada masyarakat tentang apa itu Jihad, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan dan wawasan agama secara benar dan tidak terpengaruh oleh paham radikal,” tutup Wahyu.#(KP)

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar