Laporan : Aldyansah Kuice
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO (KP) – Ini perkembangan terkini kasus tertangkapnya dugaan pengguna Narkoba dengan inisial ON pada Sabtu dini hari (12/05/2018). Pihak Polda melalui Kabid Humas, AKBP Wahyu Tri Cahyono, S.IK kepada wartawan mengatakan bahwa pihak Polda menunggu 3 hari sejak tertangkapnya ON di salah satu hotel di Gorontalo.
“Kami akan gelar perkara terkait hal ini pada Rabu (16/05/2018) di Mapolda Gorontalo,” ungkap Wahyu yang meminta wartawan untuk bersabar sehingga pemberitaan akan lebih lengkap disajikan kepada masyarakat.
Dari sumber Kabar Publik, barang haram yang disita pihak Ditnarkoba Polda Gorontalo berjumlah 48 saset bersama alat hisap dan hanphone milik terduga. Kini ON yang merupakan Kadis PUPR provinsi Gorontalo itu masih menjalani pemeriksaan dan penetapan tersangka hingga 3X24 jam. Namun Wahyu menegaskan, kasus ini segera diproses dan sesuai instruksi Kapolda, untuk kasus narkoba tidak ada toleransi sedikit pun apalagi tertangkap tangan.
“Ya benar, Kapolda secara tegas menyampaikan tidak ada kompromi dengan Narkoba. Jangankan masyarakat, internal Polri saja sanksi pecat, bahkan Kapolri secara tegas sampaikan jika ada anggota menjadi Bandar dan melawan saat ditangkap, maka perintah untuk di tembak,” tegas Kabid Humas Polda Gorontalo, Senin (14/05/2018).
GRANAT ANGKAT BICARA
Sementara itu, Pembina DPD Gerakan Nasional Anti Narkoba (GRANAT) provinsi Gorontalo, Rustam Akili kepada media menegaskan pihak GRANAT meminta kepada Kepolisian untuk memproses hal ini secepat mungkin. Apalagi yang bersangkutan merupakan pejabat dilingkungan Pemerintahan provinsi Gorontalo. Rustam meminta agar semua ini dilakukan secara professional dan terbuka sehingga public tahu dan mendapat efek jera terhadap pelaku dan pengedar Narkotika di daerah ini.
“Saya percaya kerja profesionalisme Kepolisian di Gorontalo. Upaya untuk memberantas Narkoba kami sangat apresiasi. Mari kita membantu pihak Polisi dan BNN untuk mengungkap Bandar, pengedar dan pemakai Narkoba di daerah yang dijuluki serambi Mediah. Tentu kita juga menghargai dan menghormati proses praduga tak bersalah kepada terduga ON dan terduga Bandar Narkoba HP yang berhasil di ciduk pihak Polda Gorontalo,” Sabtu dini hari.
Rustam Akili yang merupakan Ketua KAHMI Provinsi Gorontalo ini meminta kepada pihak pemerintah khususnya Gubernur Gorontalo untuk tegas dengan kebijakan terhadap para ASN yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung terhadap barang haram ini. “Saya minta ketegasan Gubernur untuk segera meninjau kembali jabatan yang dipercayakan kepada yang bersangkutan. Jika terbukti yang bersangkutan adalah pemakai aktif Narkoba, saya minta untuk dicopot dan wajib menaati peraturan sebagai ASN,” ungkap Rustam dengan tegas sambil meminta agar Gubernur tak bosan-bosannya melakukan tes urine secara rutin, spontan dan rahasia kepada seluruh ASN dilingkungan Pemrov.
SIKAP GUBERNUR
Jurubicara khusus Gubernur Gorontalo, Ghalieb Lahidjun menaggapai atas berbagai pertanyaan wartawan dan masyarakat terkait akan hal ini, dirinya mengaku bahwa Gubernur baru mengetahui persoalan ini pada hari Minggu kemarin dan langsung mengecek kebenarannya, dan ternyata info tersebut memang benar adanya.
Sebagai Gubernur, ungkap Ghalieb, pak Rusli Habibie tentunya merasa sangat kaget dengan kejadian ini, sebab ditengah gencarnya upaya pemerintah dan aparat dalam memerangi peredaran gelap dan penyalah gunaan narkotika di Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo, ternyata masih ada saja yang tersandung masalah narkotika tersebut apalagi ini adalah seorang ASN.
“Tentunya kita sangat mengapresiasi kinerja aparat Kepolisian/BNN yang telah berhasil menjalankan tugas dengan baik, sehingga tidak ada upaya lain yang akan diambil pemerintah provinsi selain menyerahkan ini semua pada proses hukum yang tengah berjalan saat ini, insyaAllah kekhilafan ini kedepan tidak perlu terulang lagi dan tidak henti-hentinya pak Gubernur menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjauhi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba, sebab tindakan itu hanya akan merusak diri sendiri dan masa depan bangsa yang kita cintai ini,” ungkap Ghalieb. #(KP)
Komentar