MESKI DITENGAH KONDISI COVID-19, JNE TETAP MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA

ADVETORIAL810 Dilihat

Laporan : Ati Modjo (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba

SEJAK awal tahun 2020, Virus Corona tiba-tiba mengguncang tanah air. Virus yang kabarnya berasal dari Wuhan Cina akhir 2019 itu, menyebar keseluruh dunia termasuk Indonesia. Pemerintah bergerak cepat dengan mempersempit penyebaran Covid-19. Berbagai regulasi pun dikeluarkan oleh pemerintah seperti pola hidup sehat, cuci tangan, gunakan masker, hindari pertemuan dan dirumah saja.

Regulasi ini berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat termasuk aspek ekonomi dan lapangan pekerjaan.

Salah satu perusahan yang bergerak dalam jasa logistik, PT. Tiki Jalur Negara Ekakurir atau yang lebih dikenal dengan  JNE,  merasakan dampak Covid-19. Bersama kabarpublik.id pemilik JNE, M. Feriadi mengatakan berbagai sisi positif dampak Covid-19 terhadap perusahannnya.

Berikut liputan kabarpublik.id dengan pemilik JNE yang kami sajikan dalam bentuk wawancara :     

KP : Bagaimana pandangan Anda terkait dengan Covid-19 ini?

Feriadi : Kita selalu diajarkan untuk melihat hikmah baik di setiap kejadian yang kita alami. Adanya pendemi Covid-19 tidak melulu sisi negatif  tapi ada potensi positif. Kalau melihat dari sisi bisnis kebetulan bisnsi kita dikecualikan oleh pemerintah dan masih terus beroperasi ditengah pendemi Covid 19.  Apalagi terkait dengan usaha di negeri ini, tetapi juga ada potensi-potensi lain disana kalau dilihat dari sisi bisnis.

Feriadi bersama karyawan JNE dan Pimpinan media kabarpublik.id saat berada di depan kantor pusat

KP : Apakah berdampak juga terhadap usaha bisnis Anda?

Feriadi : Alhamdulillah usaha kita masih bisa survive. Bisnis kita bergerak dalam jasa logistik dikecualikan oleh pemerintah dan masih mendapat dukungan beroperasi. Bisnis jasa pengiriman adalah salah satu bisnis yang ikut menggerakkan perekonomian kita. Bayangkan kalau logistik tidak beroperasi, apa yang akan terjadi? Dikhawatirkan ekonomi kita akan terganggu. Dalam kegiatan logistik ini mencakup beberapa aspek diantaranya aspek ekonomi , aspek sosial bahkan aspek ketahanan. Pada aspek ekonomi adalah kita ikut membantu pergerakan ekonomi dimana adanya proses barang jasa dari suatu titik ke titik lain dan ini akan membuat ekonomi hidup. Pembangunan di Indonesia ini bisa tumbuh ada peran logistiknya dimana ada kebutuhan masyarakat dari satu tempat ke tempat yang lain juga ada logistik disana. Demikian pula dengan aspek social, ini adalah bisnis yang banyak digerakkan oleh manusia sehingga bisnis ini jika kemarin pemerintah tidak mengambil sikap untuk tidak mengecualikan maka akan banyak pengaguran terjadi . Setelah ekonomi tidak jalan, kemudian juga logistic company  tidak bisa melakukan apa-apa, maka kita tidak bisa bergerak, akibat dari  semua ini pengaruhnya kepada ketahanan.  Orang butuh makan, orang butuh hidup, sehingga orang harus punya penghasilan supaya mereka tetap survive.

KP : Dengan kondisi ini apa yang akan dilakukan?

Feriadi : Apa yang kita rasakan ini adalah, kita sekarang sedang menuju suatu perubahan besar. Banyak orang menyebutnya ini sebagai new normal. Kalau kemarin kita hanya bicara digital transformation, hari ini kita dipaksa untuk bertransformasi, dari offline ke online, orang yang tadinya belanja apapun untuk pergi kemana-mana, bisa keluar, bisa ke toko, bisa ke pasar, sekarang mereka harus stay dirumah, akibatnya segala kebutuhannya mereka harus secara online. Barang -barang online ini adalah barang-barang yang pada akhirnya harus juga fisiknya dikirimkan kepada pembeli dan disitulah peranan kita. Jadi, kita sebagai perusahan jasa pengiriman tentu melihat ini new normal ini sebagai sesuatu yang juga menunjukkan ada potensi-potensi baru yang selama ini kita tidak melihat itu. Dan kita melihat bahwa inilah yang akan terjadi kedepan. Habit kita, kebiasaan-kebiasaan kita yang tadinya tidak pernah kita rasakan, kedepan akan berubah. Masyarakat mungkin akan lebih nyaman dengan cara-cara sekarang, dibandingkan dengan cara-cara lama, stay home stay healthy apapun mereka tinggal manfaatkan teknologi. Nah sekarang ini kelihatan teknologi sangat berperan di saat kondisi seperti ini dan saya melihat bahwa, apa yang akan terjadi ini yang menarik mungkin setelah Covid berlalu, mungkin akan ada kebiasaan-kebiasaan baru ada fenomena-fenomena baru akan dilakukan di masyarakat kita.

Bersama staf JNE

KP : Kita tahu banyak perusahan melakukan PHK. Apakah JNE  juga melakukan PHK terhadap karyawan dengan kondisi ini?

Feriadi : Kita menjalankan program yang dihimbau oleh pemerintah kepada perusahan. Program Work From House (WFH) kita lakukan, mereka yang bekerja di back office kita WFH kan, dimana  dia akan membawa pekerjaan yang bisa dikerjakan di tempat lain dalam hal ini dikerjakan dirumah. beberapa pekerjaan yang tidak bisa berinteraksi dengan customer, tidak bisa berinteraksi dengan eksternal, maka pekerjaan-pekerjaan yang seperti ini kalau bisa sifatnya bisa dilakukan dirumah kita izinkan mereka untuk melakukannya di rumah. Bagaimana dengan teman-teman yang masih bekerja? Mereka yang masih bekerja tentu harus kita bekali dengan protokol yang memang sudah kita siapkan. Mereka akan masuk ruang kerja seperti biasa kita ukur temperatur tubuhnya, mereka yang  akan bekerja kita pastikan mereka bersih, steril, kita siapkan desinfektan, kita siapkan hand sanitizer, masker termasuk mereka  yang bekerja  di lapangan kita kasih sarung tangan, vitamin supaya kita pastikan orang-orang kita tidak menjadi carrier tidak menjadi media penularan. Jadi kita tentu tahu bahwa virus ini virus yang sangat berbahaya. Oleh karena itu kita sebagai perusahaan harus menjaga karena SDM adalah salah satu aset besar, oleh karena itu kita melakukan beberapa prosedur protokol dan mereka semua harus dijalankan dan ini bukan hanya untuk melindungi karyawan kita, tetapi termasuk juga melindungi konsumen dan masyarakat umum.

KP : Apa yang harus Anda dilakukan dengan kondisi ini?

Feriadi : kalau ditanya seberapa liquid perusahan ini? sekarang kita balik ini pertanyaannya, Memangnya mau berapa lama virus di negara kita? Apakah memang ada satu jaminan kalau virus ini kemudian lama di Indonesia? Berapa banyak perusahaan yang bisa bertahan? Rasanya pertanyaan ini akan berbeda jawabannya antara perusahan satu dengan yang lain. Tapi apa yang kita rasakan saat ini adanya PSBB untuk membuat masyarakat harus tetap tinggal di rumah dan ini membuat semua pekerjaannya beralih ke kita. Dan jangan lupa bahwa di bulan suci Ramadhan ini adalah bulan dimana tradisi kirim mengirim menjadi budaya yang ada di masyarakat kita, sehingga masyarakat yang sekarang ini tidak bisa mudik atau masyarakat yang tinggal di pedesaan, cara mereka berkomunikasi dengan saudara-saudara mereka yang tinggal di kota atau sebaliknya adalah dengan kirim mengirim. Nah justru kita melihat sesuatu yang menarik , saat seperti ini masyarakat di lockdown satu daerah kemudian tidak bisa melakukan kegiatan mudik seperti ini, jadi kirim mengirim bisa jadi akan meningkat.

KP : Dengan peningkatan pelayanan pengiriman, apakah akan ada perubahan  tarif  pengiriman?

Feriadi : Kondisinya tarif kita sama seperti halnya dalam waktu-waktu biasa dan normal. Yang sedikit ada perubahan adalah ada beberapa layanan yang ada di JNE itu sementara tidak bisa kita berikan kepada pelanggan. Contohnya kita ada layanan ‘YES’ Yakin Esok Sampai, karena adanya pengurangan transportasi udara serta adanya beberapa bandara yang ditutup, karena adanya aturan pemeriksaan di setiap perbatasan sehingga ini terjadi perlambatan, sehingga kita tidak bisa memberikan garansi waktu.

Feriadi saat berfoto bersama Direktur PT. Media kabar Publik (kabarpublik.id)

KP :  Apakah harapan dari JNE dengan adanya kondisi sekarang ?

Feriadi : Harapannya tentu kita semua penduduk bumi, berdoa supaya Covid ini cepat berlalu. Bagaimana di dalam kondisi seperti ini kita bisa saling membantu, saling tolong-menolong, karena cepat atau lambatnya Covid ini berakhir, semua sangat bergantung dengan kita. Bagaimana kita menjaga kedisiplinan, bagaimana kita bisa menolong saudara-saudara kita yang sekarang ini membutuhkan uluran tangan kita, ini bukan soal ujian atau kepintaran atau kekuatan, ini lebih kepada ujian ketaatan. Hanya mereka yang mempunyai iman dan taqwa yang tinggi lah yang menurut saya akan lulus dalam masa masa seperti ini.#[KP]

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar