Laporan : Aldiyansah Kuice
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO (KP) – Aliansi Pemuda Anti Kampanye Hitam menggelar renungan dan refleksi peduli demokrasi di tempat terbuka bersama sebagian LSM yang di pimpin langsung oleh Yowan S. Sukarna S.IP yang merupakan Ketua Aliansi Anti Kampanye Hitam berlangsung di lapangan Taruna Remaja, Kamis (06/09/2018).
Sebagai Aliansi Peduli Demokrasi di Gorontalo, Aliansi ini telah melaksanakan Renungan dan refleksi demokrasi di tempat yang terbuka dan hanya melakukan orasi. Ratusan massa melihat secara langsung ternyata masih ada yang prihatin terhadap perpecahan karena pandangan-pandangan kepentingan kelompok.
Yowan S. Sukarna S.IP dalam orasinya mengatakan pihaknya hanya menginginkan demokrasi Gorontalo berjalan dengan baik tanpa ada gangguan sedikit pun, karena hak demokrasi ada di tangan masyarakat masing-masing.
“Saya menginginkan demokrasi di Gorontalo itu berjalan dengan baik karena kita berpedoman sejarah tahun-tahun kemarin bahwa rakyat provinsi Gorontalo itu sudah terbiasa dimana melakukan atau melaksanakan atau diperhadapkan dengan pemilihan pemimpin di Indonesia saat ini yang masih berjalan dengan baik.” Ujar Yowan S. Sukarna, S.IP.
“Kami menginginkan tidak ada pecah belah. Kita rakyat provinsi Gorontalo dikenal sebagai banyak perbedaan (perbedaan agama, adat, suku/ras) tetapi kita saling menghargai, dan justru itu yang memperkuat kita semua. Oleh karena itu kita menginginkan demokrasi di Gorontalo ini tidak ada perpecahan yang kemudian hanya diakibatkan diberikan pandangan yang mementingkan para kelompok itu sendiri,” lanjutnya.
Imran Bali, S.Ip, M.Si, Kepala Kesbangpol yang mewakili Gubernur Gorontalo mengatakan bahwa, prinsip kita sebagai pemerintah untuk seluruh aspirasi masyarakat yang di sampaikan di jalan harus kita tampung. Kegiatan ini bagus karena ini merupakan aspirasi pemuda yang menginginkan pesta demokrasi di Gorontalo berjalan dengan baik dan aman dan kita mendukung itu,” Ucap Imran Bali, S.Ip, M.Si.
Ditegaskannya pula, sebagai Alian peduli Demokrasi di Gorontalo berbeda pendapat atau berbeda pandangan itu hal yang biasa dalam politik tapi kembali kita memberikan keleluasaan/kebebasaan kepada rakyat Gorontalo, karena ada waktunya bagi masyarakat Gorontalo menentukan pilihannya.#(KP)
Komentar