Laporan : Febri Eko
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO (KP) – Aksi Masyarakat Gorontalo yang tergabung dalan Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD), rupanya mengecam juga adanya deklarasi yang akan mendatangkan Ahmad Dhani dan Neno Warisman.
Puluhan masa aksi ini mendatangi Kantor DPRD Kota Gorontalo sembari membawa bendera Merah Putih dan spanduk yang isinya penolakan deklarasi #2019gantipresiden.
Suply Van Gobel selaku koordinator aksi menyampaikan sejumlah aspirasi mengenai tuntutan aksi deklarasi #2019gantipresiden di depan kantor DPRD Kota Gorontalo, ia menyampaikan Ahmad Dani dan Neno Warisma adalah aktor-aktor yang mencoba mengadu domba Masyarakat Gorontalo, Senin (03/09/2018).
“Kami tidak mau masyarakat Gorontalo di adu domba oleh Neno Warisma dan Ahmad Dani ataupun orang-orang yang mempunyai kepentingan politik dan makar, ini bisa memecah belah persatuan dan kesatuan Masyarakat Gorontalo Khususnya, #2019gantipresiden itu sudah menyalahi aturan bagi Negara,” ungkap Suply.
“Gorontalo selama ini sangat kondusif. Jangan sampai acara deklarasi ini menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, Kami minta rencana aksi deklarasi #2019GantiPresiden di Kota Gorontalo harus ditolak. Kami minta aksi tersebut jangan dilaksanakan,” tutupnya.
Sementara itu, Sutarto Selaku Sekretaris DPRD dalam penyampaianya mengatakan akan menyampaikan hal ini kepada pimpinan DPRD.
“Tentunya aspirasi ini kami akan sampaikan kepada pimpinan DPRD Kota Gorontalo setelah di lakukanya Reses,” ungkap Tarto yang pernah menjabat Kabag Humas di era Walikota Adhan Dambea.
Setalah di rasa cukup memenuhi penyampaian dari perwakilan DPRD Kota, Masa aksi inipun kemudian melanjutkan di kantor Walikota Gorontalo, Bundaran HI Gorontalo, dan akan berakhir di depan Gerbang Kampus UNG.
Rencananya, aksi #2019gantipresiden yang akan dilaksanakan pada 7 September 2018. Lokasinya diperkirakan di Tugu Simpang Lima Telaga. Acara ini akan di hadiri langsung oleh Neno Warisma dan Ahmad Dhani.#(KP)
Komentar