AKHIR PEMERINTAHAN SYAH, NARKOBA WAJIB JADI ‘PR’ KHUSUS

GORONTALO, POHUWATO486 Dilihat

Laporan : Jarber SMSI (Tim KP)

Editor : Muslim Paputungan

POHUWATO [KP] – Persoalan Narkoba di wilayah provinsi Gorontalo harus mendapat perhatian khusus di provinsi Gorontalo. Maraknya penggunaan Narkoba di daerah ini menjadi sebuah ancaman terhadap generasi sekarang dan generasi mendatang. Meski secara nasional, peredaran dan penggunaan Narkoba menurun, namun itu tidak menjadi ukuran untuk perhatian kita terhadap Narkoba berkurang.

Beberapa catatan media ini terkait dengan peredaran Narkoba di provinsi Gorontalo. Kota Gorontalo dan Pohuwato masih menduduki kasus yang cukup tinggi. Meski dalam kenyatannya, para pengedar dan penggunanya bukan merupakan penduduk asli di daerah tersebut.

Khusus untuk Pohuwato, belakangan terakhir ini hampir setiap saat terjadi penangkapan dan pengungkapan kasus Narkoba.  

Kondisi ini menarik perhatian dari Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Pohuwato. Ini terkait dengan refleksi jelang HUT Granat ke 20 tahun.

Wakil Ketua Granat, Hamid Toliu kepada awak media ini mengungkapkan bahwa Granat begitu cemas. Ia menilai, Narkoba menjadi momok yang menakutkan bagi kelangsungan masa depan generasi di daerah yang berjulukan Bumi Panua. Karena itu, penting dilakukan pencegahan sejak dini.

“Jika tidak segera dilakukan pencegahan sejak dini, maka dikhawatirkan Daerah ini akan menjadi lumbung narkoba,” ujar Hamid penuh cemas.

Kecemasan itu kata Hamid, sangat berdasar. Selain sebagai daerah yang berkembang, Pohuwato juga terletak di wilayah perbatasan antar Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi tengah. Tentunya, sangat rentan dengan peredaran dan penyalahgunaan Narkoba.

“Apalagi, Sulteng menjadi salah satu daerah yang juga tingkat prevalensinya tinggi. Ditambah lagi, dengan berbagai kasus Narkoba yang banyak terungkap didaerah ini, yang hampir sebagian besar melibatkan pengedar dan bandar dari  Moutong, Kecamatan yang jadi wilayah perbatasan Sulteng,” ungkap Hamid.

Fakta-fakta lain lanjut Hamid, bahwa daerah ini sedang mengembangkan sektor Pariwisata. Potensi wisata ini tentunya akan menarik minat para wisatawan untuk berkunjung. Sehingga tak bisa dipungkiri kunjungan wisatawan ini bisa saja berefek negatif, meski tidak seluruhnya. Termasuk berpotensi pada peredaran Narkoba.

Tentunya kata Hamid, fenomena ini akan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi seluruh stackholder di daerah ini. Terutama bagi Pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Bupati Syarif Mbuinga dan Wabup Amin Haras.

Pemerintah daerah merupakan salah satu lembaga yang juga ikut bertanggungjawab dalam mencegah dan memerangi penyakit masyarakat ini. Komitmen serta intervensinya diperlukan dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di wilayah ini. Jika tidak, maka penyalahgunaan dan peredaran Narkoba akan merajalela di Bumi Panua.

“Kita harus akui selama ini komitmen Pemkab terhadap penyalahgunaan Narkoba sangat tinggi. Namun, tetap perlu untuk terus melakukan Intervensi nyata terhadap upaya P4GN di wilayah ini. Jika perlu Pemkab menjadi garda terdepan dan rujukan dalam penanggulangan Narkoba,” imbuhnya.

Secara khusus, Hamid mengingatkan, bahwa narkoba adalah musuh besar Bangsa. “Itu artinya Daerah juga harus menjadikan Narkoba sebagai musuh besar. Kepemimpinan ‘SYAH’ harus berani memproklamirkan diri, perang terhadap narkoba. Berani mengatakan Say No, To Drugs. Agar Pemerintahan ini tidak menjawab pekerjaan rumahnya diakhir periodenya,” pungkasnya.

Untuk memperkuat pemerintahan dalam pengawasan Narkoba di daerah ini, Mahmud Marhaba, Ketua DPD Granat provinsi Gorontalo menyoroti terhadap penunjukan Plt. Kepala Badan Narkotikan Pohuwato. Menurut Mahmud, Pemerintahan ‘SYAH’ segera mengangkat Kepala Badan Narkotika Pohuwato yang definitif.

“Plt itu terbatas gerakannya. Pemerintah SYAH harus memperhatikan hal ini. Penunjukan Kaban definitif akan banyak membantu gerakan BNN dalam mempersempit gerakan para pengedar dan pengguna Narkoba di bumi Panua,” ungkap Mahmud.#[KP]   

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar