Laporan : Muzamil Hasan (JMSI)
Editor : Mahmud Marhaba
KOTA GORONTALO (KP) – Seleksi ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kota Gorontalo, Selasa (11/02/20) pagi di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), berlangsung ketat.
Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha meninjau langsung proses registrasi, pengambilan PIN dan pelaksanaan ujian peserta CPNS.
“Alhamdulillah ujian CPNS di Kota Gorontalo berlangsung dengan baik.” kata Marten.
Pemerintah Kota terang Marten, berterima kasih kepada pihak BPKP Provinsi Gorontalo, Ombudsman, Inspektorat dan BKN, yang memonitor langsung ujian CPNS.
“Semoga peserta bisa menjawab seluruh pertanyaan dengan baik,” ujar Marten.
Selain diawasi instansi vertikal terkait, proses registrasi pun dilaksanakan dengan ketat., dimana kata Marten, peserta diperiksa panitia, mulai dari penggeledahan dibagian tubuh, barang bawaan, serta isi tas.
Walikota berharap, seluruh peserta dapat mengikuti dan mentaati prosedur yang berlaku dalam pelaksanaan ujian CPNS, serta menyiapkan berbagai kelengkapan yang dibutuhkan saat registrasi.
Prosedur yang diterapkan BKN pada pelaksanaan ujian CPNS ini, bagian dari pendidikan terhadap peserta sebelum menjadi PNS, baik itu disiplin waktu, disiplin bekerja dan lain sebagainya.
” Sehingga, jika ada yang terlambat, secara otomatis tidak bisa mengikuti ujian,” terang Marten.
Wakil Wali Kota Gorontalo Ryan F. Kono dalam pelaksanaan ujian atau seleksi CPNS di Kota Gorontalo menambahkan, tidak ada yang di istimewakan, semua peserta diberlakukan sama, oleh panitia, baik anak pejabat, orang mapan, masyarakat biasa dan lain sebagainya.
“Saya berharap, peserta ujian seleksi CPNS mengikuti ujian ini sesuai prosedur yang ada.” katanya seraya menambahkan jangan percaya oknum yang tidak bertanggung jawab, mengatas namakan pantia,” terang Ryan.
Rachmat M. Amiseno, Panitia Ujian CPNS Kota Gorontalo jelaskan, ujian CPNS digelar sebanyak 21 sesi.
Untuk Selasa hari ini kata Rahmat, digelar lima sesi, setiap sesi diikuti 175 orang, sehingga jumlah total peserta yang ikuti sebanyak 875 orang.
Kuota pemerintah pusat kepada Pemerintah Kota Gorontalo urai Rahmat hanya 206, sementara peserta ujian CPNS sebanyak 3.536 orang.
“Formasi Teknis 1.023 orang, Kesehatan 1.099 dan Pendidikan sebanyak 1.414 orang,” terang Rachmat.
Dalam ujian seleksi tersebut kata Rahmat, dua orang tidak bisa mengikuti ujian, karena terlambat melakukan pengambilan PIN.
Ini tentunya kata Rahmat, bukan kesalahan panitia, tetapi dari peserta, sebab, jauh sebelum ujian ini digelar, panitia sudah menyebarkan informasi tentang syarat dan aturan dalam mengikuti ujian.
Kelulusan kata Rahmat, adalah prestasi masing-masing peserta dan diharapkan dapat mengikuti semua aturan yang sudah ada.
” Termasuk disiplin waktu yang sudah ditentukan,” ungkap Rachmat.#(KP/HMS).
Komentar