Laporan : Hidayat Mokambu (JMSI)
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO [KP] – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Gorontalo lakukan Konferensi Pers yang berlangsung di Kantor IDI cabang Gorontalo, Minggu (29/03/2020) dimoderatori oleh Ketua IDI Cabang Kota Gorontalo sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) cabang Gorontalo, Dr. dr. Muhammad Isman Jusuf, Sp.S.
Moderator Dr. dr. Muhammad Isman Jusuf, Sp.S yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo) itu memberikan pengantar terkait upaya yang dilakukan oleh paramedis di Gorontalo dalam menanganai pasien Covid-19, sebelum menyerahkan penjelasan lebih lengkap kepada Ketua IDI Wilayah Gorontalo, dr. Irianto Dunda, Sp.S, yang berisi tentang pernyataan sikap oleh para Dokter terkait dengan minimnya perhatian dari pemerintah setempat dalam menghadapi pandemi virus Corona ini.
Kepada Insan Pers, mewakili seluruh Dokter yang ada, dr. Irianto Dunda, Sp.S menyampaikan berbagai aspirasi yang ingin diperdengarkan kepada Pemerintah agar segala keluhan ini bisa teratasi seperti, meminta ketegasan pihak pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota agar lebih memaksimalkan pengadaaan Alat Pelindung Diri (APD). Disamping itu, IDI juga meminta agar mengoptimalkan pengadaan alat deteksi dini/cepat (Rapid test), screening dan diagnostik (PCR) serta meningkatkan dan memperluas pelaksanaan Social Distancing dan memutus rantai dari red zone.
IDI Wilayah Gorontalo bersama IDI cabang Kota Gorontalo, didampingi Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Provinsi Gorontalo drg. Fitri Elyaswari, Ketua Satgas Covid19 IDI wilayah Gorontalo, dr. Alaudin Lapananda, Sp PD serta Para Ketua Perhimpunan Dokter yang ada di Gorontalo diantaranya PAPDI, PDUI dan PERKI juga mengharapkan keseriusan pemerintah untuk mengadakan Rumah Sakit Darurat penanganan pasien Covid-19
Tak kalah pentingnya disampaikan kepada sejumlah media cetak, elektronik dan online, agar dilakukan simulasi penanganan Covid-19, serta mengusulkan pemberian insentif kepada seluruh tenaga kesehatan yang menangani pasien mulai dari gejala Covid-19.
Para Dokter di Gorontalo ini juga mengusulkan untuk bisa melakukan audiens dengan pihak pemerintah, namun hingga saat ini tak kunjung menemui titik terang.
“Kami ini Dokter, sekarang kami lagi berperang, dan kami tidak disenjatai oleh peralatan yang lengkap. Ibarat Tentara, kami ini Kopasus, bahkan lebih dari Kopasus, karena musuh kita bukan manusia dan tidak terlihat, ” tegas Irianto yang menjabat sebagai Ketua IDI Wilayah Gorontalo.
IDI berharap agar pemerintah bisa merealisasikan apa yang telah menjadi permintaan para Dokter yang menjadi garda terdepan dalam perang kali ini. Pernyataan sikap IDI dibacakan oleh Ketua IDI Wilayah Gorontalo dr.Irianto Dunda,Sp.S.#[KP]
Komentar