Laporan : Najid
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO (KP) – Prestasi yang dilakukan oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Gorontalo cukup membanggakan. Salah satu contoh yang nyata adalah melakukan razia minuman keras (Miras) di kabupaten Gorontalo dengan jumlah ribuan botol yang dimuat di 3 mobil truk.
Kasus ini pun akhirnya di tangani oleh Polda Gorontalo dengan tersangka 2 orang yang juga merupakan pengusaha pengusaha suami istri.
Ini tentunya tidak lepas dari tangan dingin Sukriadi Darma,S.Si,Apt selaku Kepala Balai POM Prov. Gorontalo. Pribadi yang punya kedekatan dengan semua pimpinan di daerah Gorontalo ini mampu beradaptasi dan melakukan koordinasi dengan lembaga terkait.
Meski dengan keterbatasan staff yang minim, tapi Sukriadi mampu menggerakan tenaga lainnya dengan melibatkan masyarakat dan stakeholder terkait dalam hal informasi makanan dan minuman yang dikategorikan berbahaya dan illegal.
Sukri, demikian biasa dirinya disapa, tidak bertahan lama bertugas di Gorontalo. Dengan waktu 1 tahun 8 bulan saja dirinya mendapat kepercayaan yang besar dari BPOM pusat untuk menjadi kepala BPOM besar DKI Jakarta. Prestasi ini cukup mencengangkan semua pihak.
Sekretaris Daerah provinsi Gorontalo, Prof DR. Ir. Hj. Winarni Monoarfa, M.Si sangat memberikan apresiasi atas kerja yang dilakukan kepala Balai POM Gorontalo. Sekdaprov mengatakan bahwa Sukri mampu bersinergi dengan pemerintah Gorontalo.
“Sinergitas antara Pemprov dengan BPOM Gorontalo dalam program perlindungan dan pengawasan masyarakat terhadap obat dan makanan kepada masyarakat Gorontalo,” ungkap Winarni kepada media ini.
Kini, Sukriadi dipercayakan menjadi kepala BPOM besar di Jakarta terhitung akhir Pebruari ini yang ditandai dengan serah terima jabatan di Jakarta.
“Selamat dan sukses untuk pak Sukriadi atas promosi ke BPOM besar DKI. Tentu ini merupakan kinerjanya yang positif selama bertugas di Gorontalo,” ungkap Winarni Monoarfa.(KP)
Komentar