Laporan : JMSI
Editor : Mahmud Marhaba
JAKARTA [KP] – Pasca Konferensi Provinsi (Konprov) PGRI provinsi Gorontalo dianulir PB PGRI lewat pleno beberpa waktu lalu, Konprov PGRI Gorontalo ulangan akan dilakukan dalam bulan Pebuari ini. Agenda Konprov yakni melakukan pemilihan pengurus provinsi untuk masa bakti 2019-2024.
Hal itu disampaikan Sekjen PB PGRI, Drs. H.M. Ali Arahim, M.Pd kepada kabarpublik.id, Selasa (04/02/2020) di Jakarta.
Seperti diketahui, Konprov IV yang berlangsung pada 18 Desember 2019 lalu menggelar beberapa agenda. Salah satunya yakni melaksanakan pemilihan Ketua Provinsi Gorontalo dimana Eduart Wolok, Rektor Universitas Negeri Gorontalo terpilih sebagai pemenang, menyingkirkan calon petahana Ani Hasan. Pasca kemenangan Eduart mengalir ucapan selamat dari kepala daerah hingga pejabat pusat serta anggota DPR RI, di beberapa media lokal. Sayangnya, kemenangan Eduart itu dianulir PB PGRI dengan alasan Konprov tidak dipimpin PB sesuai amanah AD-ART.
Untuk menghadapi Konprov lanjutan ini, Arahim meminta agar pelaksanaannya harus sesuai dengan AD ART. Dia mewanti-wanti pelaksanaan Konferensi disemua tingkatan harus berjenjang. Tidak boleh ada pelaksanaan Konferensi ditingkat Cabang dan Cabang Khusus hingga ke tingkat bawah, sebelum Konprov.
Hal Ini, kata dia lagi, untuk penyelarasan masa bakti untuk semua tingat kepengurusan mulai dari PB PGRI, Provinsi, Kabupaten/Kota, Cabang dan Cabang Khusus. Setelah Kongres bulan Juli 2019 lalu, 6 bulan paling lambat Konferensi PGRI Provinsi dengan batas akhir 6 Januari 2020. Nanti setelah Konprov, disusul konverensi kab/kota yang akan berakhir paling lambat 30 Juni 2020. Sedangkan untuk Cabang dan Cabang Khusus dimulai Juli sampai 31 Desember 2020.
“Jadi, bila ada SK di tingkat bawah yang muncul sebelum pelaksanakan Konprov maka SK itu dianggap tidak ada. Tidak boleh ada SK yang muncul duluan dari Cabang atau Cabang Khusus dan Ranting, ” tegas Arahim pada kabarpublik.id.#[KP]
Komentar