JAKARTA (kabarpublik) – Gangguan Kepribadian Narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD) merupakan gangguan mental yang ditandai dengan rasa superioritas berlebihan, kebutuhan tinggi akan pujian, dan kurangnya empati terhadap orang lain.
Penderita NPD sering kali tidak menyadari kondisi mereka. Sikap merasa diri paling penting dan berhak mendapatkan perlakuan istimewa ini bisa menimbulkan masalah dalam hubungan sosial maupun kehidupan sehari-hari.
Beberapa tanda umum seseorang memiliki NPD antara lain:
– Rasa superioritas berlebihan: Merasa diri lebih hebat atau lebih penting dari orang lain tanpa alasan jelas.
– Kebutuhan akan kekaguman: Selalu ingin dikagumi dan dipuji oleh orang lain.
– Kurangnya empati: Sulit memahami atau merasakan perasaan orang lain.
– Perasaan berhak (entitlement): Menganggap diri pantas diperlakukan secara istimewa.
– Sensitif terhadap kritik: Mudah tersinggung dan bisa marah ketika dikritik atau kalah.
– Sulit membangun hubungan: Kerap gagal menjalin hubungan yang sehat karena perilaku egois dan manipulatif.
Penyebab NPD bersifat kompleks dan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik maupun lingkungan. Beberapa faktor pemicunya meliputi:
– Pola asuh masa kecil: Terlalu dimanjakan, diabaikan, atau mengalami trauma sejak dini dapat berperan dalam pembentukan kepribadian narsistik.
– Pengalaman hidup: Situasi lingkungan tertentu, seperti tekanan sosial atau pengalaman pahit, juga bisa memperkuat sifat narsistik.
Penting untuk dipahami bahwa tidak semua orang yang narsis memiliki NPD.
Sifat narsistik baru dianggap sebagai gangguan ketika menjadi maladaptif artinya, menyebabkan kesulitan dalam beradaptasi dan mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan, maupun kesejahteraan emosional seseorang.

