LIMBOTO (KP) – Tak bisa dihindari, masyarakat Gorontalo sudah masuk dalam sebuah ‘jebakan pesta’ pelepasan akhir tahun. Dari kaca mata ekonomi, pelepasan akhir tahun banyak menghambur-hamburkan uang. Lebih dari itu, masyarakat kita terjebak dengan ‘membakar uang’ dalam bentuk pesta kembang api dan petasan.
Di tahun 2017, pemerintah sudah menghimbau agar masyarakat tidak lagi terjebak dengan pesta kembang. Berbagai acara religious dilakukan dengan mengadakan zikir diberbagai tempat. Lihat saja bagaimana Kapolda Gorontalo melaksanakan zikir bersama dengan anggota kepolisian dihalaman Mako Polda Gorontalo.
60 menit jelang pukul 24.00 Wita, pesta kembang api dan petasan mulai bertebaran dimana-mana. Tua muda, lelaki wanita, semua berpesta pora menyambut datangnya tahun 2017. Melihat hal ini, Kapolda dan Plt. Gubernur Gorontalo, akhirnya turun tangan melakukan razia terhadap beberapa pedagang dan pemilik petasan yang diaggap memiliki daya ledakan tinggi. Alhadil, mereka diamankan di Polres Gorontalo Kota guna dimintai keterangan terkait kepemilikan tersebut.
Berbeda dengan masyarakat kabupaten Gorontalo. Hingga pergantian tahun berkahir, situasi kondusif tetap terjaga. Ini tidak lain karena instruksi Kapolres Gorontalo, AKBP. Purwanto, S.IK yang sejak awal menghimbau agar masyarakat bisa menjaga diri dalam merayakan pesta akhir tahun. Catatan criminal diakhir tahun bisa diminimalisir sehingga kabupaten Gorontalo bisa dikatakan aman dan terkendali.
“Saya melihat bagaimana masyarakat kini sudah mulai sadar akan pentinggnya menjaga Kamtibmas di daerah ini. Saya juga sudah menginstruskan kepada seluruh anggota Polisi, baik dilingkungan Polres Gorontalo maupun polisi yang berada di tingkap Polsek dan Pos Polisi,” ungkap Purwanto kepada Kabar Publik. (*MM)
LAPORAN : RAHMAN MAHABU
Komentar