Laporan : Nurman Ismail (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba.
BOALEMO [KP] – Pencegahan wabah Covid 19 di provinsi Gorontalo yang melahirkan kebijakan pemerintah tentang Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga pada perpanjangan tahap dua. Hal ini memaksa masyarakat harus melaksanakan sholat Ied di rumah masing-masing.
Pemerintah desa Lahumbo melalui kepala desa Lahumbo, Akri Husain harus taat pada anjuran serta aturan yang diberlakukan, hingga orang nomor satu di desa Lahumbo ini harus shalat Ied bersama keluarga dirumah milik Risman Buji salah seorang ASN yang bekerja di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) kabupaten Boalemo.
Kades Lahumbo Akri Husain secara umum menyampaikan, bahwa dirinya sangat mengapresiasi masyarakatnya yang ternyata para Pemuda bisa mampu menunjukan kemapuan menjadi petugas pelaksana sholat Ied.
“Saya sangat mengapresiasi para pemuda desa Lahumbo yang menjadi petugas sholat Ied dirumahnya masing masing ternyata bisa melaksanakan dengan baik tanpa ada salah salahnya, dan saya mendapat laporan dari beberapa masyarakat ternyata hampir semua dusun di desa Lahumbo ini petugasnya adalah pemuda dan ini patut di banggakan,” ungkap Kades, Akri Husain.
Hal menarik patut di apresiasi bahwa yang menjadi petugas pelaksana sholat Ied adalah beberapa pemuda yang belum pernah sama sekali berpengalaman menjadi petugas pelaksana sholat Ied di tahun-tahun kemarin.
Hal ini disampaikan oleh Hans Lajiku bahwa dirinya mengaku bahwa di tahun tahun sebelumnya belum berpengalaman di tunjuk menjadi petugas pelaksana shalat Idul Fitri.
“Waktu di saat saya berdiri, memang ada rasa gugup dan gagap, tapi saya termotivasi dengan puasa saya yang lanjut sampai 30 hari, jadi saya ingin bagaimana pelaksanaan sholat Idul Fitri itu tidak jauh beda dengan sholat di mesjid, apalagi saya sangat merindukan hari kemenangan ini harus dirayakan penuh kegembiraan seperti tahun tahun kemarin,” ungakap Hans Lajiku dengan mimik senang sambil terharu.
Hal yang senada juga diucapkan oleh Khatib, Yanto Lamiun sekali menjadi Imam jamaah, bahwa dirinya sebelumnya belum pernah menjadi Khatib baik tampil pada sholat Jumaat ataupun menjadi khotib pada pelaksanaan sholat Idul Fitri.
“Saya belum pernah menjadi Khotib seperti ini, Khotib di Shalat Jum’at pun saya belum pernah apalagi khotib Idul Fitri, cuma karena mungkin saya alumni sekolah madrasah Tsanawiyah. Jadi saya sama sekali tidak gugup, bahkan saya senang karena begitu tampil berada di tengah tengah keluarga apalagi ada istri dan anak anak saya,” ungkap Yanto Lamiun, Khotib merangkap Imam jamaah.
Lebih lanjut pelaksanaan sholat Ied dirumah, dilaksanakan dengan penuh hikmat tak jauh beda pelaksanaannya dilaksanakan seperti Sholat Ied di mesjid.#[KP]
Komentar