GORONTALO [kabarpublik.id] – Plh. Sekda Haris S. Tome tampak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran daring dalam kelas TPK HEBAT (Tim Pendamping Keluarga yang Handal, berEmpati, dan BersahaBAT) Seri III tahun 2024.
Program ini bertujuan untuk mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia. Haris Tome mengikuti sesi ini dari ruang kerjanya pada Selasa (06/08/2024).
Kegiatan ini turut dihadiri oleh pejabat dari BKKBN, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, serta tim pakar dari RS Akademik Universitas Gadjah Mada.
Dalam sesi tersebut, terungkap bahwa pendamping keluarga merupakan inisiatif yang dilaksanakan oleh kader TPK melalui Dinas KB.
Pendampingan ini menyasar calon pengantin, calon ibu baru, keluarga dengan ibu hamil, ibu pasca persalinan, dan anak balita. Kegiatan TPK mencakup penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, pemberian bantuan sosial, serta deteksi dini faktor risiko stunting.
Haris Tome menyampaikan berbagai masalah dalam penanganan stunting, seperti kurang gizi, wasting, dan underweight, yang dapat menghambat pertumbuhan anak dan menciptakan generasi kurang produktif.
“Masalah ini mengancam pertumbuhan ekonomi negara dan pencapaian Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Haris menegaskan pentingnya peran TPK sebagai ujung tombak pencegahan stunting di tingkat desa, dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dalam 1000 hari pertama kehidupan.
Ia juga melaporkan bahwa Kabupaten Gorontalo memiliki 909 orang atau 303 tim pendamping keluarga, yang terdiri dari bidan desa, kader PKK, dan kader KB. Namun, tingkat stunting di Kabupaten Gorontalo hingga Desember 2023 masih mencapai 34,7%, angka yang masih di atas rata-rata nasional dan provinsi.
Haris Tome dalam kesempatan itu, Mengapresiasi usaha tim pendamping keluarga di Kabupaten Gorontalo.
“Penanganan serius ini membutuhkan kerja keras dan kolaborasi bersama yang terus kita dorong agar seluruh program dapat mengintervensi penurunan angka stunting,” tutupnya.
Komentar