Laporan : Yadi / Editor : YR
MALUKU UTARA [kabarpublik.id] – Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu mengikuti sekaligus memaparkan hasil capaian penurunan stunting pada kegiatan penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting Kabupaten Kota di Provinsi Maluku Utara Tahun 2023, di Hotel Sahid Bela Ternate.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu, Kuraisia Marsaoly saat dikonfirmasi
Rabu (12/07/2023) mengatakan percepatan penurunan stunting di Pulau Taliabu diketahui bersama di 2021 prevelensi stunting 35,2 persen
Sementara dari hasil intervensi tim penurunan stunting di Kabupaten Pulau Taliabu dapat menurunkan dari 35,2 persen menjadi 23,7 persen. Itu artinya, pemerintah melalui Dinkes Kabupaten Pulau Taliabu berhasil menekan hingga 11,2 persen dari tahun 2021 – 2022.
“Dimana kami selama 1 tahun kinerja pada 2022 sebagaimana upaya strategi tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Pulau Taliabu. Insha Allah 8 aspek yang telah kami paparkan tadi dapat di nilai. Dan untuk kekurangan-kekurangan Insha Allah akan kami perbaiki di tahun 2023 ini,” ucapnya kepada awak media.
Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia atau SKI, Agustus -Oktober akan ada lagi survei kesehatan dari pemerintah pusat ke seluruh desa-desa termasuk desa yang ada di 10 kabupaten kota di Maluku Utara.
“Kami berharap hasil dari survei itu kita mampu menekan angka 32,7 persen melewati target nasional yang diberikan kepada kami 14 persen. Jadi kami berkomitmen dan optimis untuk bisa melewatinya melalui langkah-langkah strategis dan inovasi yang telah kita lakukan,” ujarnya.
Lebih lanjut Kuraisia, semoga dapat menjawab segala permasalahan di lapangan yang saat ini petugas kita secara rutin satu hari sekali melakukan pelaporan ke Dinas Kesehatan terkait dengan aktifitas petugas di lapangan.
“Kami juga berkolaborasi dengan pemberdayaan masyarakat desa, kader posyandu, dan tim agar posyandu aktif berjalan normal untuk menekan angka stunting. Alhamdulillah sekarang capaian imunisasi kami juga mulai membaik. Semoga ini menjadi indikator bagi kami untuk percepatan penurunan stunting di Pulau Taliabu,” pintanya.
Bukan hanya itu tapi juga mendeklarasikan
5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atau STBM di dua desa dan ini merupakan yang pertama di Indonesia Timur, serta beberapa desa yang sudah Open Defecation Free (ODF).
“Dan kami berkomitmen dua bulan ke depan akan mendeklarasikan 5 pilar dan beberapa desa ODF. Kami berharap perbaikan sanitasi melalui program STBM ini dapat berjalan baik sehingga diharapkan Taliabu masuk kategori Kabupaten sehat dari hasil perbaikan sanitasi, lingkungan, dan dari sisi spesifik kesehatan,” sebutnya. #[KP]
Komentar