DLH Maluku Utara Gelar Sosialisasi Rapat Adiwiyata

BERITA60 Dilihat

Laporan : Adi / Editor : YR

MALUKU UTARA [Kabarpublik.id] – Sosialisasi program Adiwiyata ini merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia atau KLHK RI. Tujuannya untuk mensosialisasikan gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS)

Demikian disampaikan oleh Kepala DLH Provinsi Maluku Utara, Fachruddin Tukuboya dalam rapat sosialisasi Adiwiyata. Dalam kegiatan ini dirinya menyebut, pihaknya melakukan pendampingan dan meningkatkan pemahaman menanamkan sikap dan karakter peduli Lingkungan dan berwawasan Lingkungan kepada peserta didik.

“Dan sekolah, khususnya jenjang SD, dan SMP. Tujuannya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan atau sustainable development, yang kami berharap targetnya adalah bagaimana ada kontribusi terhadap nasional thermal contribution,” ucapnya di Ternate, Selasa (24/9/2024).

Dalam rapat sosialisasi ini ia mengungkapkan, pihaknya yang akan nilai bagaimana sekolah- sekolah ini mengelola sampah di sekolah, serta bagaimana menghemat energi, dan lain-lain. Tidak hanya sebatas di sekolah, tapi juga diharapkan sekolah ini sebagai bagian utama dalam rangka untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup yng bersih dan sehat

“Hari ini kami lakukan kepada lima sekolah yang kami usulkan sebagai calon penerima penghargaan Adiwiyata tingkat nasional, yaitu SMP Negeri 2 Kota Ternate, SMP Negeri 7 Kota Ternate, SMP Negeri 5 Kota Ternate, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Ternate, dan SD Negeri 2 Kota Ternate,” sebut Fachruddin.

Selain itu, dikatakan, kegiatan ini juga nanti akan dinilai dan akan diberikan penghargaan Adiwiyata oleh KLHK kepada sekolah – sekolah yang memenuhi syarat. Dirinya berharap, sekolah tersebut bisa memenuhi syarat, sehingga bisa mendapatkan penghargaan Adiwiyata.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limba B3 dan Peningkatan Kapasitas DLH Maluku Utara, Saleh M. Radjiman, SE,M.Si menjelaskan, Adiwiyata ini adalah program nasional yang digagas KLHK melalui peraturan Nomor 52 tahun 2019 tentang gerakan PBLHS.

Dan nomor 53 tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata. Peraturan ini mengharuskan program Adiwiyata dilaksanakan di sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA, agar sekolah ramah lingkungan, sekolah menjadi hijau, dan sekolah memiliki sejumlah, misalnya rumah kompos, dan lain-lain.

“Karena kalau sekolah itu sejuk semua warga sekolah nyaman. Sebaliknya, jika di sekolah itu misalnya gersang orang yang berada ditempat itu tidak nyaman. Makanya diminta agar sekolah itu punya program khusus, misalnya kurikulum tentang lingkungan hidup di sekolah,” ujarnya.

Dikatakan, ini adalah sebuah proses tahapan yang dilakukan mulai dari tingkat kota, yang dinilai oleh tim dari DLH, Kantor Kemenag, dan Dinas Pendidikan, yang di SK kan oleh Wali Kota, baru tim melakukan pembinaan langkah awal dan penilaian kepada sekolah bersangkutan.

“Jadi penilaiannya tidak serta merta tapi waktu yang diberikan selama satu tahun melakukan pembinaan dan penilaian sekolah. Dari hasil penilaian itu sekolah ditingkat kota harus mencapai nilai 70, setelah itu, baru mengajukan permohonan SK kepada Walikota, agar sekolah bisa lolos Adiwiyata ditingkat kota,” sebutnya.

Setelah itu, tahun berikutnya sekolah-sekolah yang di SK kan oleh Wali Kota yang memiliki nilai 70 itu dikatakan, diserahkan kepada provinsi untuk melakukan tindak lanjut pembinaan dan penilaian oleh tim, yang nilai diakhirnya di tahun itu harus mencapai 80. Setelah itu, tahun berikut lagi DLH menyerahkan kepada KLHK untuk melakukan penilaian tingkat nasional,” ucapnya.

Penilaian ditingkat nasional ini dirinya menyebut, harus nilainya mencapai 90. Bila nilai itu semua terpenuhi maka sekolah bersangkutan dipanggil KLHK untuk menerima penghargaan Adiwiyata.
Dan sekolah itu kalau sudah menerima penghargaan Adiwiyata maka program apa saja yang masuk ke sekolah maka itu sudah sempurna

“Jadi kami berharap, agar kedepan semua sekolah di Maluku Utara masuk dalam program Adiwiyata. Program ini kita akan dorong terus, sehingga sekolah menjadi hijau, dan ramah lingkungan, supaya semua menjadi sempurna. Itu yang dibahas dalam rapat hari ini dan sekaligus kita juga mencoba masuk ke aplikasi SIDIA, karena tata cara penilaian Adiwiyata itu dengan menggunakan aplikasi SIDIA,” sebutnya.

Saleh juga menambahkan, sekolah-sekolah yang diusulkan sebagai calon penerima penghargaan Adiwiyata tingkat nasional itu semua tahapan ditingkat kota dan provinsi sudah selesai dilakukan tinggal menunggu hasil dari KLHK, sekolah-sekolah mana saja yang akan menerima penghargaan Adiwiyata, sebab dari lima sekolah hanya empat yang diusulkan ke KLHK.

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar