Diskominfo Malut Gelar Worshop Media Komunikasi Tradisional

BERITA, MALUKU UTARA485 Dilihat

Laporan : Yadi
Editor : YR

MALUKU UTARA [kabarpublik.id] – Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfo) Provinsi Maluku Utara, menggelar Worshop Media Komunikasi Tradisional dan Revitalisasi Media Komunikasi Tradisional (Ternate, Tidore, dan Halmahera Tengah) di Kota Ternate, Sabtu (24/12/2022)

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Maluku Utara, Iksan R. A Arsad saat dikonfirmasi menyatakan, tujuan Workshop ini untuk mengembangkan media komunikasi tradisional, selain di bidang digital yang itu menjadi tugas Kominfo Provinsi.

“Sebab kita di Maluku Utara media komunikasi tradisional belum teridentifikasi dengan baik, bahkan belum dimanfaatkan. Makannya kami dari (Kominfo) perlu memperhatikan dan ingin memotret hal itu,” ucapnya di Red Star Resto.

Iksan mengungkapkan, sebenarnya sudah lama pandangan ini. Media Komunikasi Tradisional ini sebenarnya pemerintah provinsi atau Kominfo ingin mendapatkan satu channel yang bisa mengkomunikasikan program pemerintah.

“Kebijakan, dan lainnya melalui semacam pertunjukan rakyat, tetapi disini model channelnya seperti apa. Ini sementara diteliti oleh teman – teman dari Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara,” ujarnya.

Worshop ini Iksan menyatakan, mengedepankan channel – channel tersebut. Dan ini baru tahapan identifikasi. Mudah-mudahan kedepan pihaknya akan menganalisa modelnya seperti Kapata atau yang lainnya. Intinya, generasi kedepan jangan sampai kehilangan informasi dan kebudayaan di bidang media komunikasi tradisional tersebut.

Selain itu, untuk langkah Kominfo kedepan ia mengatakan, sebagaimana yang diharapkan tadi oleh audiens dalam Worshop dan seminar, yaitu pemberdayaannya, bagaimana melestarikannya. Itu yang akan menjadi langkah berikutnya.

“Langkah berikutnya itu adalah bagaimana kita mengembangkan model – model channel media komunikasi tradisional bisa dimanfaatkan secara digital untuk mensosialisasikan program – program pemerintah, sehingga model – model channel kita itu tidak mati atau punah,” jelasnya.

“Nah, itu tujuan utama kita karena kita lihat di wilayah lain itu digunakan terus, sementara kita disini (Maluku Utara) sangat kurang. Apalagi tadi malam penuturan bahasa Ibu saja tinggal 3 orang menurut Pak Dr. Andi Sumar Karman. Bagaimana kalau kita tidak memperhatikan hal itu,” sebutnya menanyakan perihal tersebut.

Menurut Iksan, bahasa Ibu saja seperti itu, bagaimana dengan kebudayaan dalam komunikasi.? Jangan-jangn tergerus oleh zaman. Tahun depan dirinya menambahkan, pihaknya proyeksikan kebudayaan di Halmahera Utara, Morotai, Halmahera Timur dan Halmahera Barat.

“Walaupun tadi dari Kabupaten Halmahera Timur sudah ada gambaran. Cuman diluar fogogoru itu kami akan bekerja lagi untuk bisa didokumentasikan. Ini akan menjadi satu buku dari produk tim peniliti dan Kominfo,” tutupnya.

Hadir dalam Worshop dan seminar tersebut sekaligus menjadi menjadi pemateri Dr. Andi Sumar Karman, Dr. Abdul Halil, Hi. Ibrahim, Dr. Abdurrahman Kader, Drs. Darsis Humah, Drs. Zainuddin Ari, serta beberapa tamu undangan. #[KP]

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar