GORONTALO [kabarpublik.id] – Saat ini, telah beredar di media sosial berbasis Blogspot terkait isu keterlibatan oknum anggota Polisi dan petinggi Propam Polda Gorontalo dalam bisnis tambang Ilegal batu hitam.
Dimana dalam media itu, disebutkan bahwa oknum anggota Polisi tersebut bernama Bripka Harton. Dirinya diberitakan turut membekingi bisnis penjualan barang ilegal tersebut.
Menanggapi hal itu, Bripka Harton secara tegas menepis adanya isu keterlibatan dirinya dalam bisnis batu hitam seperti yang disebutkan dalam media tersebut.
Menurut dia, dugaan isu keterlibatannya dalam membekingi bisnis ilegal di media tersebut tidaklah benar (Hoax). Bahkan foto yang dicantumkan kata dia, hanyalah editan.
Ia juga mengaku tidak mengenali seseorang yang bernama Miun, yang sudah memberikan statement dalam berita tersebut.
“Apalagi Ka Miun yang mengaku ngaku sebagai pekerja yang memberikan statement dalam berita tersebut, itu saya tidak kenal,” ucapnya.
Harton juga menuturkan apa yang disebutkan dalam media tersebut seakan akan menyudutkan dirinya saja. Sebab, semua yang diberitakan itu tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu kepada dirinya sendiri.
“Berita ini hanya sepihak saja. Tidak ada mereka datang klarifikasi terkait adanya isu keterlibatan saya dalam bisnis itu. Kayak seakan akan berita ini hanya opini saja,” Pungkasnya.
Sebelumnya, pada tanggal 4 Maret 2023 sebuah media berbasis Blogspot (https://telegra.ph/) menyebarkan isu keterlibatan oknum anggota Polisi dan petinggi Propam Polda Gorontalo dalam bisnis tambang Ilegal batu hitam.
Dalam media itu, disebutkan jika oknum anggota Polisi ini diduga turut membeckingi penjualan dan pendistribusian material batu hitam illegal.
Bukan hanya itu saja, oknum petinggi Propam Polda Gorontalo juga diberitakan terlibat dalam bisnis tersebut. Bahkan aktivitas Bripka Harton menjadi pengusaha batu hitam itu juga disebutkan sudah diketahui oleh Kapolda, sehingga tidak ada yang berani menangkap.
Namun setelah diselidiki bahwa media berbasis Blogspot tersebut bukan salah satu media online. Media ini, diduga hanya dipergunakan oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab atau hanya ingin memeras pihak yang bersangkutan.
Bahkan dalam media itu, semua stetment yang disebutkan hanyalah berita opini belaka.
Berikut link yang saat ini telah beredar ditengah masyarakat :
Komentar