Laporan : Moh Taufik Dj Panua (JMSI)
Editor : Mahmud Marhaba
BUOL [KP] – Seangle Indonesia melakukan kegiatan Microplastic Hunting serta Diskusi Lingkungan. Berpusat di Kota Palu, kegiatan kali ini dilakukan di area bekas Tsunami, yaitu Pantai Talise (sebelum Jembatan IV) Jl Rajamoili. Kegiatan ini dilakukan selain sebagai bahan penelitian microplastic dan jumlah microplastic yang terdapat di Palu, tetapi juga sebagai peringatan ke masyarakat Kota Palu agar mulai sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Apalagi sampah tersebut dibuang ke sungai atau saluran-saluran air yang akan berakhir ke laut.
Microplastic adalah jenis plastic yang terpapar oleh sinar matahari dalam kurun waktu tertentu sehingga berubah menjadi kepingan-kepingan berukuran kecil atau mikro, yaitu kurang dari 5 mm. Mikroplastik sendiri akan berbahaya jika sampai dikonsumsi oleh manusia dan binatang lainnya (hewan ternak dan ikan). Bahaya mikroplastik jika dikonsumsi akan menimbulkan penyakit seperti kanker dan kelainan hormone.
Mikroplastik yang ditemukan Seangle pada tanggal 22 February 2020 dengan jarak 4 meter sebanyak 170 pcs. Sampel mikroplastik ini bisa digunakan sebagai acuan bahwa pantai Talise sudah sangat tercemar mikroplastik. Apalagi banyak nelayan yang menggantungkan hidupnya dengan menjual ikan. Bagaimana jika ikan yang dikonsumsi oleh manusia tersebut mengkonsumsi mikroplastik? Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Akbar Tahir, M.Sc menemukan bahwa garam telah tercemar oleh mikroplastik.
Seangle Indonesia akan selalu melakukan kempanye bahaya plastic di Kota Palu dan di kota-kota di Indonesia, agar masyarakat mulai sadar akan ancaman dari plastic itu sendiri.
Untuk lebih memahami kegiatan seangle anda bisa kunjungi website Seangle di www.seangle.org | Instagram @seangle_id | +6282250012378. Fight for Clean Ocean.#[KP]
Komentar