Laporan : Jarber SMSI (Ati Modjo)
Editor : Mahmud Marhaba
JAKARTA [KP] – Samsu Qamar Badu (SQB) berencana mencalonkan diri sebagai bupati Puhowato, provinsi Gorontalo pada Pilkada 2020 nanti. Dia mengaku akan maju melalui jalur perseorangan (independen) ditambah dukungan Partai Nasdem.
Dukungan dari Nasdem menurut SQB sudah disampaikan dalam pertemuan pimpinan Nasdem di sela-sela Kongres Nasdem di Jakarta, 8 November. Mereka sepakat menunjuk SQB maju di Pohuwato tanpa mahar politik.
Pertemuan itu dihadiri Ketua DPP Rachmad Gobel, Ketua DPW Nasdem provinsi Gorontalo, Hamim Pou, bersama Rustam Akili dan David Bobihoe.
“Pak RG (Rachmad Gobel, red) meminta saya maju sebagai bupati tanpa harus membayar mahar politik,” ungkap SQB yang juga hadir dalam pertemuan tersebut. SQB juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat RG akan mengunjungi Pohuwato untuk menggelar deklarasi pencalonan dirinya.
Bagaimana dengan dukungan PPP yang dipimpin Nelson Pomalingo? Kemana dukungan PPP di Pohuwato nanti?
SQB tidak sesumbar atau berspekulasi tentang dukungan Nelson kepada dirinya. Meski SQB memiliki hubungan yang dekat sekali dengan Nelson. Sebagai mantan Rektor UNG yang menjabat 2 periode sebelum dirinya, Nelson diakuinya memiliki andil yang besar dalam menghantar dirinya ke kursi Rektor UNG 2 periode.
Namun, SQB yakin bahwa dukungan Bupati Nelson khususnya PPP provinsi dan Pohuwato akan diarahkan kepadanya. Setelah di desak oleh wartawan media ini, apakah susah ada deal antara dirinya dengan Nelson, SQB hanya mampu tersenyum.
“Tunggu saja waktunya. Yang jelas Nasdem sudah pasti. Bukan tidak mungkin pak Prof Nelson suatu saat akan mendukung saya seperti dirinya mendukung saya sebagai Rektor 2 periode kemarin,” ungkap SQB meyakinkan.
Kemudian SQB berbincang banyak dengan wartawan ini saat berada di Jakarta menghadiri undangan HUT Partai Nasdem.
Dikatakan SQB, posisi geografi Pohuwato sangat strategis karena berada persis di depan teluk Tomini, dimana potensi perikanan dan pariwisatanya belum dikelolah secara maksimal. Kata dia, daerah ini mesti dijadikan pusat perikanan di Sulawesi dan Indonesia Timur. Harus dibangun industri perikanan, institusi SDM bidang perikanan dan bidang-bidang lain yang berkaitan dengan perikanan dan kelautan yang kelak jadi rujukan daerah sekitar. Sektor perikanan dan kelautan itu salah satunya.
Pohuwato, masih menurut SQB, juga sudah layak Bandara untuk menghubungkannya dengan dunia luar. Sebab selama ini akses melalui udara harus menempuh perjalanan darat empat jam ke Bandara Jalaludin di Gorontalo, membuat pergerakan orang dan barang menjadi lambat dan mahal.
“Hal-hal itu yang membuat saya terpanggil sehingga saya sudah siapkan peta jalan percepatan pembangunan Pohuwato tanpa harus sepenuhnya bersandar pada APBD,” imbuh mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo itu.
Sebagai bukti SQB serius dalam pencalonan Pilkada Pohuwato, dirinya hadir memenuhi undangan dari Pantai Nasdem dalam Kongres II dan HUT ke 8 yang berlangsung dari tanggul 8 – 11 November 2019 di JI Expo di Jakarta.
Ajang Kongres Partai Nasdem ini dijadikan SQB sebagai momentum untuk memperkokoh niatnya maju dalam Pilkada 2020 nanti.
Kita tunggu saja bagaimana upaya dan hasil yang bakal di capai oleh SQB nanti.#[KP]
Komentar