Laporan : Serman Tahala
Editor : YR
GORONTALO [kabarpublik.id] – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Boalemo Menggugat (BBM) menggelar aksi demonstrasi di simpang empat jalan trans sulawesi tepatnya di Tugu Jagung Tilamuta, Senin (12/09/2022).
Aksi mereka tersebut merupakan bentuk protes terhadap Pemerintah yang telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Menurut kami Kenaikan harga BBM Subsidi ini menjadi pukulan telak bagi sebagian besar rakyat Indonesia,” ujar Koordinator lapangan aksi Ongki dalam orasinya.
Adapun hal – hal yang disampaikan para demonstran yaitu meminta Pemerintah Daerah menggunakan APBD Boalemo untuk kepentingan rakyat kecil.
Kemudian meminta SPBU yang ada di Boalemo agar tidak menerapkan Aplikasi My Pertamina kepada para pengguna kendaraan bermotor. Mereka juga memberi waktu tiga bulan untuk Pemda membuat regulasi terkait subsidi BBM ini.
“Pemerintah Boalemo harus membuka partisipatif masyarakat sipil dalam penyusunan kebijakan,” ucap dengan lantang orator aksi tersebut.
Setelah berlangsung lama, masa aksi tersebut ditemui oleh Sekertaris Daerah Boalemo Sherman Moridu didamping pihak DPRD dan Kapolres Boalemo.
Sekda Sherman dalam audiensinya bersama para masa aksi, menyampaikan turut prihatin atas kenaikan harga BBM yang terjadi saat ini.
Dimana menurut dia, polemik kenaikan harga BBM ini sangat berdampak pada masyarakat bukan hanya di Boalemo saja. Akan tetapi masyarakat diseluruh Indonesia juga turut meresakannya.
“Kenaikan harga BBM kita pahami bersama sangat berdampak juga pada kenaikan harga barang dan jasa. Olehnya itu, kami Pemda akan terus bekerja maksimal untuk bisa merespon harapan yang disampaikan ini,” ujarnya.
Untuk itu, dirinya mengajak agar hal ini harus disikapi dengan baik. Sebab, Pemerintah juga telah memahami dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM ini.
“Saya harap hal ini harus kita selesaikan dengan cara yang baik. Mari kita duduk bersama mencarikan solusi agar persoalan ini dapat selesai,” tandasnya #[KP]
Komentar