JAKARTA (kabarpublik) – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025–2030 menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital secara virtual, Jumat (12/9/2025).
Rakor kali ini membahas persiapan pengukuhan pengurus PWI Pusat hasil Kongres Persatuan PWI yang rencananya dilaksanakan di Monumen Pers Nasional, Surakarta, 26 September mendatang.
Rapat diikuti Ketua Dewan Kehormatan PWI, Atal S Depari, Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, Kabid Pendidikan Agus Sudibyo, Bendahara Umum M Selamet Susanto, serta jajaran pengurus lain. Sementara dari pihak Komdigi, hadir langsung Dirjen Komunikasi Publik dan Media (KPM), Fifi Aleyda Yahya.
Pada kesempatan itu Zulmansyah Sekedang menyampaikan harapan agar pengukuhan pengurus PWI Pusat dapat dilaksanakan di Solo.
“Saya berharap kita bisa melaksanakan pelantikan dan pengukuhan di Monumen Pers Solo, karena banyak makna simbolik disana, sekaligus pertanda bahwa benar-benar PWI bersatu,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, pemilihan Monumen Pers Nasional sebagai lokasi pengukuhan merupakan simbol ikatan sejarah panjang pers Indonesia.
Sementara Ketua Dewan Kehormatan PWI, Atal S Depari, turut menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya momentum pengukuhan sebagai titik awal konsolidasi organisasi dan penguatan peran pers nasional di era digital.
Sementara itu PWI Surakarta menyambut baik arahan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Republik Indonesia, Meutya Hafid, yang mengusulkan agar pengukuhan pengurus hasil Kongres Persatuan digelar di Monumen Pers Nasional, Solo.
Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul, menyatakan, usulan itu memiliki makna historis yang mendalam.
“PWI lahir di Kota Solo pada 9 Februari 1946. Saat itu, wartawan dari berbagai daerah di Nusantara berkumpul di Solo dengan semangat perjuangan demi kemerdekaan dan persatuan bangsa, termasuk persatuan pers,” papar Anas, yang akrab disapa Gus Anas.
Sedang Dirjen KPM Komdigi, Fifi Aleyda Yahya, menyampaikan, Menkomdigi Meutya Hafid telah menyatakan kesediaan hadir pada acara pengukuhan. Kehadiran menteri dinilai sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap peran strategis pers di era digital.
