Laporan : Ifan Saluki
Editor : YR
GORONTALO [kabarpublik.id] – Penjabat (Pj) Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid memberikan apresiasi kepada Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia (RI) yang telah menyelenggarakan sosialisasi gerakan nasional budaya sensor mandiri di Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan Senin (21/10/2024).
“Atas nama Pemerintah Kota Gorontalo, saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada penyelenggara dalam hal ini LSF RI, yang telah memilih Kota Gorontalo sebagai lokasi pelaksanaan sosialisasi gerakan nasional budaya sensor mandiri,” ujar Ismail.
Bukan tanpa alasan Ismail mengapresiasi sosialisasi yang mengangkat tema memajukan budaya menonton sesuai usia, di Hotel Aston itu. Menurutnya, sensor mandiri adalah upaya strategis untuk menekan dampak negatif tontonan bagi kelompok rentan khususnya anak-anak.
“Jadi, secara mandiri kita harus bisa memfilter film yang kita tonton terutama yang anak-anak kita tonton,” sambung Ismail.
Pun demikian, lanjut Ismail, dalam menjaga anak-anak tidak menonton konten negatif, butuh peran orang tua dan guru untuk mengedukasi terhadap setiap konten yang tidak layak ditonton untuk anak-anak.
“Disinilah kita membutuhkan peran dari orang tua dalam pendampingan terhadap anak anaknya, dan peran guru untuk selalu mengawasi serta mengedukasi setiap konten negatif dan tidak layak ditonton anak,” kata Ismail.
Ismail berharap kedepan masyarakat Kota Gorontalo mampu dalam memilih dan memilah setiap tontonan film atau iklan yang sesuai dengan usia.
“Masyarakat bisa mengetahui tontonan yang pas untuk ditonton dengan memiliki kesadaran bersama bahwa setiap tontonan itu ada peruntukannya,” kunci Ismail menutup sambutan.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi yang menghadirkan dua narasumber, yaitu Safrin Saifi, selaku ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Gorontalo, dan Saptari Novia Stri, selaku ketua Subkomisi Hukum dan Advokasi LSF RI.
Komentar