Pemprov Gorontalo Perkuat Sinergi untuk Pemberdayaan Perempuan dan Anak

BERITA93 Dilihat

Laporan : Ifan Saluki
Editor : YR

GORONTALO [kabarpublik.id] – Pemerintah Provinsi Gorontalo terus memperkuat langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak.

Melalui Rapat Koordinasi Sinergitas Perencanaan Pembangunan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang digelar Kamis (16/01/2025) di Manado, Pemerintah menggandeng berbagai pihak untuk menciptakan perubahan positif.

Acara yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian P3A RI, Kepala Dinas P2PA Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, Ketua TP PKK Provinsi, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi, serta perwakilan OPD Provinsi maupun kabupaten/kota.

Dalam sambutannya, Sekda Sofian Ibrahim menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak di daerah.

“Perempuan yang berdaya adalah kunci kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Sementara perlindungan anak adalah investasi untuk masa depan bangsa,” tegasnya.

Dalam beberapa tahun ini, Provinsi Gorontalo berhasil mencatat penurunan signifikan dalam angka perkawinan anak dan kekerasan terhadap perempuan serta anak. Data dari Pengadilan Tinggi Agama Provinsi menunjukkan bahwa kasus dispensasi pernikahan anak turun dari 829 kasus pada 2023 menjadi 507 kasus pada 2024.

Lebih membanggakan lagi, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak juga turun drastis. Tahun 2023 mencatat 387 kasus kekerasan dengan 412 korban, sementara pada 2024 jumlah itu menurun hingga 165 kasus dengan 172 korban.

“Ini adalah bukti bahwa langkah kolaboratif kita sudah mulai membuahkan hasil nyata. Namun, ini bukan akhir. Kita harus terus bergerak lebih baik,” ujar Sofian.

Selain itu, prestasi Gorontalo semakin diperkuat dengan pengakuan nasional terhadap Desa Ayula Selatan, Kabupaten Bone Bolango. Desa ini ditetapkan sebagai pilot proyek Rumah Bersama Indonesia oleh Kementerian P3A RI, sebuah program yang dirancang untuk menciptakan ruang aman dan ramah bagi perempuan dan anak.

“Program ini menjadi bukti nyata bahwa Gorontalo tidak hanya bergerak, tapi memimpin dalam inovasi untuk melindungi dan memberdayakan masyarakatnya,” tambah Sofian.

Dalam rapat tersebut, peserta juga mendiskusikan lima arahan prioritas Presiden RI untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, yaitu penguatan peran perempuan dalam kewirausahaan, peran strategis keluarga dalam pengasuhan anak, penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, pengurangan pekerja anak, serta pencegahan perkawinan anak.

Sekda Sofian berharap rapat koordinasi ini menghasilkan rencana aksi konkret yang bisa diimplementasikan di seluruh kabupaten/kota di Gorontalo.

Ia juga mengimbau semua pihak untuk terus berinovasi dan memperluas kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan Provinsi Gorontalo yang ramah perempuan dan anak.

“Ini bukan sekadar rapat. Ini adalah awal dari langkah besar untuk masa depan perempuan dan anak di Gorontalo,” tutupnya.

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar