Laporan : Tim Kabar Publik (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba
POHUWATO [KP] – Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga, akhirnya menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ketua Komisi II dan Direktur PDAM, Selasa (26/05/2020) di kantor Bupati Pohuwato. Hal ini dilakukan berkaitan dengan persoalan internal di tubuh PDAM yang hari ini, karyawan melakukan segel kantor PDAM akibat tidak terbayarkannya gaji dan THR para karyawan. Hadir dalam pertemuan tersebut Sekda Pohuwato, Djoni Nento, para Asisten serta mereka yang terkait dengan persoalan ini.
Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga menyampaikan bahwa sebenarnya rencana pertemuan dengan pihak PDAM sudah direncanakan jauh sebelum persoalan ini terjadi, namun karena kondisi virus Covid-19 yang begitu rumit dan memerlukan penanganan serius sehingga gelaran pertemuan tertunda.
Kehadiran Ketua Komisi II, Iwan Adam, yang juga mantan Direktur PDAM Tirta Panua, kata Syarif, diharapakn mampu memberikan langkah-langka konstruktif apa yang menjadi kewenangan DPRD untuk memberikan masukan kepada pemerintah.
“Rapat kali ini membahas terkait kondisi ideal PDAM dan langkah pemenuhan hak karyawan PDAM yang cukup serius sehingga membutuhkan perhatian dari pihak pemerintah daerah. Saya memberikan supert kepada Direktur dan jajarannya atas langkah langkah yang ditempuh meski dalam kondisi yang sangat sulit,” kata Syarif dalam pertemuan itu.
Digambarkan Bupati Pohuwato, jika persoalan yang terjadi adalah selain pemenuhan kebutuhan air bagi pelanggan dan masyarakat, juga permasalahan menyangkut pemenuhan hak-hak daripada karyawan.
“Karena itu saya juga sedang berpikir untuk langkah stategis sehingga kinerja PDAM tidak tergangu. Kinerja PDAM harus disuport oleh pemerintah dalam kondisi apapun,” tegas Syarif.
Masih kata Syarif, bahwa PDAM memiliki fungsi pelayanan sosial pemenuhan kebutuhan air terhadap masyarakat pelanggan Pohuwato, dan disisi lain punya fungsi ekonomi dimana kinerja PDAM ditentukan tata kelolah keuangan yang baik.
“Pemerintah tidak bisa membiarkan PDAM seorang diri untuk mengurangi dan mencarikan solusi penyelesaian permasalahannya sendiri, untuk itu kami coba berpikir untuk mengambil langkah-langkah segera dan cepat membuat performan PDAM bisa bekerja melayani masyarakat dengan baik dan cepat merecovery tata kelolah pelayanan dan keuangannya, sehingga bisa lebih baik dan sehat. PDAM merupakan perusahan darah yang diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap PAD serta pelayanan kuliatas itu sendiri,” kata Bupati Sayarif.
Dirinya memberikan penekanan bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah yang sifatnya jangka pendek dan jangka menengah baik dari segi reststruktur organisasi dan restruksisasi keuangan.
“Ini yang penting diputuskan. Dan saya berharap untuk segera ada solusi yang tepat dan cepat agar persoalan ini teratasi dengan baik,” tegas Syarif yang memberikan kesempatan kepada Direktur PDAM Pohuwato Hairudin Usman serta utusan karyawan dalam menyikapi persoalan penyegelan kantor tersebut.#[KP]
Komentar