ANTARA NP BARU, TISU DAN KELESTARIAN ALAM.

Laporan : Hidayat Mokambu (JMSI), Editor : Mahmud Marhaba

KABUPATEN GORONTALO [KP] – Setelah ditetapkannya Norma perilaku (NP) baru di kabupaten Gorontalo, masyarakat nampaknya sudah sangat akrab dengan kehadiran tisu.


Betapa tidak, hal ini sudah mulai terbiasa sejak Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang beberapa waktu lalu sempat diterapkan.


Mulai dengan dianjurkannya mencuci tangan secara rutin. Tentunya, sampai dengan saat ini tisu merupakan alternatif utama untuk mengeringkan tangan.


Terkadang, hal ini luput dari pandangan masyarakat sebagai manusia biasa, tapi, mungkinkah kita berfikir sejenak, ada berapa banyak tisu yang berakhir di tempat sampah, berapa banyak pohon yang akan di tumbangkan dan harus berapa hektar hutan lagi yang akan dialihfungsikan menjadi hutan industri untuk memenuhi kebutuhan konsumen disaat penerapan NP baru ini.


Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Gorontalo mengatakan bahwa seluruh aspek pembangunan termasuk aspek lingkungan, tujuannya untuk kehidupan.


“Hal yang perlu digaris bawahi adalah, ini untuk kehidupan manusia dan mahluk lainnya, dan yang paling utama adalah kehidupan manusia, karena manusia adalah pemikir, perencana dan pelaksana” ucap Syaiful Kiraman kepada media kabarpulik.id ,Selasa (07/07/2020).


Menurutnya, apabila hal ini dikaitkan dengan virus Covid-19, penggunaan tisu ini menjadi skala prioritas bagi kehidupan manusia.


“Karena, Covid itu adalah ancaman yang sudah menjadi bagian dari bencana yang di tanggulangi secara nasional, dengan demikian kedua hal tersebut merupakan prioritas untuk kehidupan manusia, baik itu pembangunan dan juga untuk menanggulangi covid,” tambahnya lagi.


Dengan demikian, penggunaan tisu ini merupakan skala prioritas untuk mengeringkan tangan. Apabila di ganti menggunakan kanebo ataupun kain lap pribadi maka berapa banyak kain yang harus dipersiapkan untuk setiap kali mencuci tangan dan dari kedua hal tersebut mana yang paling menguntungkan.


“Jadi intinya, persoalan kelestarian, khan bukan hanya persoalan tisu, semakin banyak kita menggunakan tisu semakin banyak kita didorong untuk melakukan penanaman,” tuntasnya.#[KP].

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar