Editor : Mahmud Marhaba
SMART CITY (KP) – Meski sudah bisa bernafas lega, namun salah satu tugas yang harus dituntaskan oleh Marten Taha selaku kandidiat calon Walikota Gorontalo dari Partai Gorlkar masih harus dilakoninya lagi.
Tugas yang harus dituntaskan dalam waktu dekat ini tidak lain adalah mencari partai politik yang bisa diajak untuk berkoalisi. Diketahui, jumlah kursi Partai Golkar di DPRD Kota Gorontalo hanya 4 kursi. Itu berarti, Partai Golkar tidak bisa mengusung calonnya secara sendiri. Menurut undang-undang Pilkada, jumlah yang harus dipenuhi untuk syarat pencaloan harus berjumlah 5 kursi di DPRD.
Meski Partai Bulan Bintang (PBB) sudah memberikan dukungan terhadap pencalonan Marten Taha sebagai calon Walikota bersama Partai Golkar, namun Marten masih mengingikan adanya dukungan dari partai lainnya dalam sebuah koalisi untuk memuluskan perjalan merebut kursi Walikota untuk periode kedua.
Tugas berikutnya juga yang harus dilakukan Marten Taha yakni mengusulkan 3 nama calon Walikota yang diinginkan kedepan. Beruntung Syafrudin Mosii siap menjadi wakil Walikota untuk mendampingi Marten Taha pada Pilwako 2018-2023 mendatang. Dengan membawa gerbong PDIP dan Demokrat, Syafrudin meyakinkan Marten untuk bersama maju dalam satu paket Pilwako, Selasa (03/10/2017) kemarin.
Melihat keseriusan Syafrudin mendatangi Marten Taha di ruang kerjanya untuk melakukan deal politik pada Pilwako mendatang, maka dipastikan Marten Taha bahwa salah satu kandidiat calon Wakil Walikota mendampingi dirinya adalah Syafrudin Mosii yang merupakan Ketua Umum KKIG Pusat di Jakarta.
“Ya, salah satu nama yang bakal diusulkan nanti untuk menjadi calon wakil Walikota adalah Syafrudin Mosii. Alasannya karena Pak Mosii datang bukan hanya sekedar menawarkan jadi calon Wawali, tetapi dirinya mampu membawa dua partai besar yakni PDIP dan Demokrat,” ungkap Marten sambil menegaskan bergabungnya kedua partai itu akan menjadi kekuatan yang sangat luar biasa dalam perhelatan pesta demokrasi Pilwako mendatang.(KP)
Komentar