Rapat Perdana Pasca Menjabat, “Saipul mbuinga” stabilitas daerah jadi utama

Laporan : Icha Mokoagow / Editor : YR

POHUWATO [kabarpublik.id] – Bupati Saipul A. Mbuinga dan wakil bupati Suharsi Igirisa menghadiri rapat Forkopimda untuk membahas tentang stabilitas daerah, yang dilaksanakan di meeting room kantor bupati, Senin (1/3/21). 

Rapat tersebut merupakan yang pertama bagi dirinya dan wakil bupati pasca dilantik. Pada Rapat tersebut Bupati Saipul A. Mbuinga menyampaikan pertemuan bersama Forkopimda mengakui bahwa banyak persoalan yang muncul dan di kemukakan,  yang harus ditindak dan kita tidak bisa diam dan cepat mengambil langkah untuk penyelesaian, Sebagaimana aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa dan masyarakat seperti yang terjadi di di Manawa, Patilanggio.

Diantara masalah yang dibahas oleh Bupati Syaipul dalam rapat tersebut adalah miras dimana menurut Saipul  banyak dampak yang muncul efek dari miras, baik bagi pengkonsumsi maupun pada keluarga, karena banyak masalah yang muncul dalam keluarga diakibatkan oleh miras,  dimana hal ini merupakan salah satu diantara beberapa hal yang dianggap mengganggu stabilitas daerah dan perlu segera ditangani.

‘Miras merupakan hal yang harus segera ditangani keberadaannya, mengingat miras memiliki efek yang berimbas pada banyaknya masalah yang muncul, baik pada pengkonsumsi maupun keluarga, mengingat banyaknya masalah yang muncul dalam keluarga yang diakibatkan oleh miras, dan hal ini harus ditindak”, ujar Saipul.

Sementara itu Wakil bupati Suharsi Igirisa yang juga turut hadir menambahkan bahwa masalah lain yang muncul ialah adanya pandemi  Covid-19 yang dinilainya sangat mengganggu stabilitas daerah,  Dan dengan adanya vaksin saat ini pun juga masih menjadi masalah, dikarenakan adanya perbedaan keinginan masyarakat, dimana terkadang ada yang mau dan ada yang tidak mau untuk divaksin.

Pada kesempatan tersebut Wabup Suharsi juga membahas kaitan dengan adanya isu Radikalisme di Daerah perbatasan yang menurut Wabup sampai saat ini kita sama-sama belum tau, siapa yang membawa paham tersebut agar dapat dicegah.

” Daerah perbatasan diperlukan perhatian bersama apalagi terkait dengan isu radikalisme yang begitu meresahkan, Karena kita tidak bisa tahu orang atau pembawa faham radikal ini bisa dicegah, hanya saja akses bisa saja melalui laut maupun darat. Untuk itu kiranya bagaimana langkah dan upaya kita untuk menjaga daerah, dan tentunya peran dari masyarakat sangat diperlukan, jika ada informasi-informasi yang mencurigakan,Tutup Suharsi. #KP

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar