LAPORAN : RONAELD TINE (POHUWATO)
POHUWATO (KP) – Seteleh dinyatakan darurat narkoba, pihak kepolisian Polres Pohuwato terus melakukan sosialisasibahaya penyahgunaan narkotika dan obat terlarang, yang berbarengan dengan Operasi Simpati 2017, yang secara serentak dilaksankan sejak 1 Maret hingga 21 Maret 2017 di seluruh wilayah Indonesia.
Operasi Simpatik 2017 melibatkan Sat Resnarkoba, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kabupaten Pohuwato dengan menggunakan metode kampanye keselamatan berlalu lintas penyalagunaan narkotika serta membagi bagikan brosur anti narkoba. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Polres Pohuwato, Amner B. Purba. Kepada sejumlah wartawan usai pelaksanaan operasi simpatik yang digelar di simpang empat Pos Kawasan Tertib Lalulintas (KTL), Wakapolres mengatakan bahwa sengaja operasi ini dipergunakan juga untuk kampanye anti narkoba.
“ Memang sengaja Operasi simpatik 2017 ini dipergunakan juga dengan kampanye keselamatan berlalulintas dengan bahaya narkoba, jelas jika menggunakan narkoba dalam berlalulintas otomatis kosentrasi terganggu dan pasti keamanan berlalulintas terancam,” ungkap Amner yang juga mantan Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba Polres Gorontalo Kota.
Sementara itu Kasat Narkoba AKP Ronny Burungudju menambahkan, Kampanye bahaya berlalulintas dalam penyalahgunaan narkoba memang pantas dilaksanakannnya sebab pengendara rentan dalam penggunaan narkotika saat berkendara, “Pada pengalaman kami pada penetapan tersangka itu ada beberapa orang di duga telah menggunakan narkotika saat melakukan perjalanan,” jelasnya.
Sehingganya menurut Kasat Narkoba Polres Pohuwato yang baru ini, selain tertib dalam mengemudi kendaraan, pengendara diharapkan tidak menggunakan narkotika saat melakukan perjalanan.(*MM)
Komentar