MENAKUTKAN, 10 RIBU WARGA GORONTALO TERPAPAR NARKOBA

BONEBOL258 Dilihat

Laporan : Tim KP/ HMS
Editor : Ismail Abas/ Mahmud M
BONEBOL (KP) – Bupati Bone Bolango (Bonebol) Hamim Pou mengaku kaget dan terkejut ketika mendengar penyampaian dari Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo Brigjen Pol Oneng Subroto tentang kondisi narkoba di Provinsi Gorontalo hingga saat ini, hampir 10.000 warga Gorontalo yang terpapar dengan narkoba.
Dengan penduduk kita di Provinsi Gorontalo yang hampir 1,2 juta jiwa, berarti 1,19 persen warga kita bergaul dengan narkoba. Itu artinya 1 dari 100 orang adalah narkoba. Ini bahaya sekali. Merah bagi kita di Gorontalo, termasuk di Bonebol tentunya.
“Jadi narkoba ini sudah pada tahap sangat-sangat mengkhawatirkan,”ujar Hamim Pou pada bimbingan teknis masyarakat anti narkoba pengembangan kapasitas di instansi pemerintah sebagai implementasi Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2018 tentang rencana aksi nasional P4GN tahun 2018-2019, di Maqna Hotel Gorontalo, Senin (19/11).
Hamim menyebutkan, dengan jumlah 10.000 yang terpapar narkoba itu, sama dengan jumlah penduduk satu kecamatan di Gorontalo. Contoh, misalnya di Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten Bonebol itu jumlah penduduknya kurang lebih 10.000 jiwa.”Berarti satu kecamatan itu, semua narkoba,”ujar Hamim Pou.
Hal ini tentu menjadi penanda bahwa kita dituntut untuk melakukan rencana aksi yang serius dalam rangka mencegah peredaran dan penggunaan narkoba tersebut. Hal yang paling sederhana adalah rokok. Anak-anak kita di sekolah dasar (SD) sudah tahu merokok dan ada juga yang menyalahgunakan lem fox.
“Ini pekerjaan serius kita, makin berat tugas kita sebagai aparat pemerintah, institusi pemerintah dan terutama orang tua harus betul-betul mengawasi dan menjaga betul anak-anaknya supaya tidak mendekati narkoba kita tersebut. Hal paling sederhana adalah dimulai dari rokok,”tegas Bupati Hamim Pou.
Oleh karena itu, lewat pelaksanaan Bimtek tersebut, dia meminta kepada seluruh institusi pemerintah terutama para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai pengambil kebijakan maupun keputusan di institusi masing-masing agar mengikuti Bimtek itu dengan sungguh-sungguh.“Pelibatan semia pihak sangat penting dalam pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) tersebut,”tukas Hamim.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bonebol Abdul Haris Pakaya menjelaskan, tujuan dilaksanakannya Bimtek itu adalah sebagai implementasi rencana aksi nasional P4GN tahun 2019 di wilayah Kabupaten Bonebol. Selain itu, sebagai upaya penurunan angka prefalensi pengguna narkoba di wilayah Kabupaten Bonebol.
“Dengan keprihatinan kami dengan penyalahgunaan narkoba saat ini, terutama dikalangan anak-anak sekolah diharapkan kedepan bisa diminimalisir. Kalau ini kita biarkan, maka kedepan kita akan kehilangan generasi penerus bangsa dan daerah ini,”pungkas Abdul Haris Pakaya.
Pantauan dilokasi pada pelaksanaan Bimtek itu, Bupati Hamim Pou tiba-tiba langsung memerintahkan kepada BNNK Bonebol untuk melakukan tes urine kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Bonebol. Mulai dari Sekda Ishak Ntoma, para asisten, pimpinan OPD, hingga pejabat eselon III dan IV yang hadir pada saat itu.

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar