BATUDAA (KP) – Dugaan kekerasan terhadap seorang siswa kembali terjadi. Seorang guru honorer di SDN I Batudaa kecamatan Batudaa kabupaten Gorontalo, Yeti Yunus, akhirnya dilaporkan ke Polsek Batudaa oleh Harsono sebagai orang tua Diva selaku korban dugaan penganiayaan Yeti.
Harsono melaporkan dugaan penganiayaan ke pihak Polsek Batudaa dimana pelakunya Yeti Yunus yang melakukan dugaan penganiayaan terhadap Diva. Dugaan penganiayaan dilakukan Yeti berawal Noval anak Yeti meminta Diva untuk membeli permainan. Namun Diva menolak permintaanya sehingga Noval mendorong Diva hingga terjatuh. Merasa di dorong, Diva kemudian membalasnya dengan cara yang sama, sehingga Noval menangis dan melaporkan perbuatan Diva kepada ibunya Yeti Yunus yang juga merupakan seorang guru honorer di sekolah itu. Yeti datang menemui Diva dan memukul kakinya sebanyak 2 kali. Hal ini disampaikan Harson saat dirinya di BAP di kantor Polsek Batudaa.
Kejadian naas itu terjadi pada tanggal 23 Desember 2016 kemarin dan dilaporkan Harsono pada tanggal 01 Januari 2017 dikarenakan korban merasa sakit di kaki atas lutut bagian belakang sebelah kiri.
Hal yang dirasakan oleh korban kemudian disampaikannya kepada bapaknya tentang kronologis kejadian tersebut. Setelah dilihat oleh orang tuanya, ternyata ada memar di bagian belakang sebelah kiri, tepat diatas lutut dan orang tua korban langsung melapor kejadian tersebut ke Polsek Batudaa. Melihat bekas pukulan guru yang memar tersebut, Harsono membawa anaknya ke rumah sakit MM Dunda Limboto untuk dilakukan pengobatan.
Namun naas menimpa Diva, karena memar dibagian belakang menurut dokter harus dilakukan operasi. Kini Diva dalam perawatan dokter di rumah sakit MM Dunda selama kurang lebih seminggu dan dinyatakan bisa di rawat jalan oleh dokter.
Atas kejadian itu pihak Polsek membenarkan kejadian tersebut dan perkara kini masih dalam tahap proses. (*MM)
LAPORAN : RAHMAN MAHABU.
Komentar