GERBONG BARU PARTAI P3, HARAPAN DAN KEBANGKITAN UMAT DI GORONTALO

POLITIK408 Dilihat

Laporan : Wawan Noho
Editor : Mahmud Marhaba

GORONTALO (KP) – Roda Organisasi Partai Persatuan Pembangunan (P3) di Gorontalo kembali berputar. Setelah beberapa waktu terjadi kevakuman seiring dengan persoalan internal partai di tingkat pusat, kini putaran itu semakin kencang dengan hadirnya beberapa tokoh kunci yang memiliki kekuatan ditingakt akar rumput.
Anjing menggongong, kafilah berlalu, mungkin merupakan kalimat yang cocok diberikan kepada kader P3 saat ini. Pasalnya, banyak orang yang sangat pesimis dengan eksistensi partai tersebut. Namun, dibawah kepemimpinan Profesor Nelson Pomalingo, diharapkan akan banyak mendongrak popularitas partai Islam yang sudah sangat mengakar sejak jaman Orde Lama.
Menariknya, Profesor Nelson Pomalingo yang didaulat menjadi Ketua DPW PPP provinsi Gorontalo pada Musyawarah Wilayah beberapa waktu kemarin, juga merekrut beberapa nama yang dianggap mampu berjalan bersama untuk membesarkan partai yang berlambangkan Ka’bah tersebut.
Sejumlah nama yang dipilih oleh Ketua DPW P3 provinsi Gorontalo itu diantaranya H. Abdullah Karim, S.IP yang dipercayakan menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Partai. Abdullah Karim merupakan tokoh politik dari Partai Amanat Nasional yang pernah duduk sebagai anggota legislative kabupaten Gorontalo dan provinsi Gorontalo. Selain itu juga, Nelson mempercayakan Ichsan Adrias Male sebagai sekretaris untuk menjadi motor organisasi partai. Ichsan dikenal memiliki tingkat mobilitas yang sangat tinggi dan mampu berkolaborasi dengan generasi diatasnya.
Demikian juga politisi P3 yang sudah berhenti 4 tahun lamanya dari panggung politik, H. Faisal Hulukati, SE. Nelson mempercayakan dirinya sebagai Bendahara partai untuk mengelolah partai dari sisi keuangan. Kehadiran Faisal tentu mengingatkan kita pada jaya-jayanya sebagai kader partai militant yang mampu meraih suara untuk duduk di kursi DPRD provinsi Gorontalo.
Tak ketinggalan beberapa wanita yang direkrute menjadi pengurus partai yang dinilai mampu menjadi penggerak kaum wanita pada masa mendatang. Sebut saja Ayu Nasibu, S.IP yang merupakan mantan anggota DPRD dari salah satu partai yang kini tidak lolos verifikasi saat ini. Ayu Nasibu juga merupakan tokoh wanita yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Innonesia (IWAPI).
Sementara yang mengejutkan juga adalah keterlibatan dr. Sri Daryanti Tuna yang merupakan calon wakil Bupati saat berseberangan dengan pasangan Nelson-Fadli. Ini merupakan kader wanita Gorontalo yang berhenti dari ASN untuk melibatkan diri dalam dunia politik.
Kekuatan ini akan lebih solit jika para pengurus yang lama akan menyambut baik kehadiran anggota partai baru dalam membangun sebuah benteng yang kokoh dalam naungan lambing Ka’bah. (KP)

Apa Reaksi Anda?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0

Komentar