Laporan : Wahyu Pratama Andu
Editor : Mahmud Marhaba
GORONTALO (KP) – Hujan yang tak kunjung reda membasahi Bumi Hulondalo selama beberapa hari di awal bulan suci Ramadhan. Akibatnya, banjir melanda wilayah provinsi Gorontalo seperti yang terjadi di beberapa desa sekitaran danau Limboto, kelurahan Tenilo dan sekitarnya.
Seakan sudah menjadi tradisi ketika hujan deras turun selama lebih dari satu hari saja rumah pendenduduk langsung tergenang air.
Reska Asang selaku aktifis lingkungan mengatakan hal ini tidak bisa dibiarkan, pemerintah harus menemukan solusi untuk mengatasi banjir. “Kasihan masyarakat selalu terganggu aktifitas mereka karena banjir. Tidak boleh ada lagi penebangan pohon ilegal di hutan, jika ada oknum yang melakukan penebangan harus ditindak tegas oleh pihak yang berwajib,” ungkap Reska sambil menegaskan salah satu penyebab banjir adalah penebangan pohon di hutan lindung dan pembuangan sampah sembarangan.
Pria yang juga merupakan Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bersama Pengurus Senat, sejak Minggu 4 Mei 2017 kemarin mengadakan aksi penggalangan dana di depan kampus UNG untuk korban banjir khususnya yang berada di sekitar danau Limboto.
“Dana yang kami dapat tidak banyak tapi kami yakin ini akan bermanfaat untuk masyarakat korban banjir yang diberikan dalam bentuk sembako dan telah dibagikan hari Selasa, 7 Mei 2017.
Eca, demikian panggilan sapaan akrab Reska Asang mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Gorontalo yang telah berpartisipasi dalam penggalangan dana ini, semoga menjadi amalan sendiri bagi kita di bulan yang penuh berkah ini. (KP)
Komentar