Laporan : Roenald Tine
Editor : Mahmud Marhaba
POHUWATO (KP) – Puluhan mahasiswa dan pemuda yang melakukan aksi demonstrasi beberapa pekan kemarin,18 Juli 2017 terkait kasus yang melanda salah seorang pemuda bumi Panua yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Pohuwato (PB-KPMIP), Rozlan Tawaa yang juga sebagai Pengurus DPD KNPI Kabupaten Pohuwato yang pada saat itu masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Pohuwato mendatangi gedung wakil rakyat DPRD Kabupaten Pohuwato yang semulanya belum menemukan titik terang apakah wakil rakyat yang duduk di gedung yang mewah itu berani melakukan hearing atau tidak, lantas mereka berjanji bahwa esok usai aksi tersebut mereka mengajak kita untuk menyaksikan hearing terhadap salah seorang birokrat yang saat ini duduk sebagai Sekretaris Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Daerah yang tersangkut dengan kasus mencemarkan nama baik saudara Roslan.
“Mana katanya mau pertemukan kami dengan oknum Birokrat yang katanya akan dimintakan keterangan dan harus mempertanggungjawabkan atas ucapan yang telah dilakukan dengan mengatakan saudara kami sebagai pemeras, yang kami anggap ini adalah bentuk penghinaan dan pencemaran nama baik Ketua PB KMPIP,” ujar Yopin Polutu sebagai Ketua Bidang PAO PB KPMIP. Kami merasa kecewa dengan DPRD Pohuwato lantaran janji untuk menindaklanjuti persoalan yang dihadapi oleh kami saat ini tak kunjung ditindaklanjuti.
“Kami minta kepada DPRD Pohuwato Khususnya Komisi 1 secara kelembagaan untuk menindaklanjuti, kami bosan dengan janji-janji kalian,” tegas Yopin Polutu
Yang pada saat itu gabungan Komisi yang diwakili Hamdi Alamri menegaskan, jika apa yang disampaikan terkait adanya dugaan penghinaan atau pencemaran nama baik Rozlan Tawaa benar adanya dan sengaja dilakukan oleh Refli Basir sebagai Sekretaris Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), DPRD Pohuwato siap mendindak lanjuti kasus ini, namun kenyataannya ucapan yang dilontarkan itu tidak adanya realisasi,” ujar Yopin
“Kami meminta agar DPRD jangan main-main dengan mahasiswa dan pemuda Pohuwato, karena ini adalah bergantungnya harkat dan martabat pemuda, Kami khawatir kasus ini akan terulang lagi dan ini harus benar-benar mendapatkan perhatian serius dari DPRD, jika tidak kami akan melalukan mosi tak lagi percaya lagi dengan DPRD Pohwato yang terindikasi selalu berjanji kepada rakyatnya namun tidak menepatinya,” ujar Santo Ali sebagai salah seorang anggota masa aksi saat itu.
Santo Ali memandang hal ini harus diseriusi oleh DPRD Pohuwato, jika tidak kami akan melakukan aksi besar-besaran dan akan menggandeng seluruh unsur Mahasiswa dan Pemuda se kabupaten Pohuwato dan mengecam serta mengutuk keras DPRD yang diam ketika kami pemuda dan mahasiswa dihina atau dilecehkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan dan tidak terjaga lisannya, tegas Santo Ali, kepada wartawan kami, Selasa (25/07/2017) kemarin. (KP)
Komentar