Editor : Mahmud Marhaba
LIMBOTO (KP) – Aksi demo yang dilaksanakan Aliansi Peduli Keadilan dan Penegakan Hukum Gorontalo, Kamis (5/10/2017) kemarin menarik perhatian masyarakat kabupaten Gorontalo. Pasalnya, saat menyampaikan aspirasi, pimpinan dan anggota dewan kabupaten Gorontalo tak satu pun berada di kantor dewan tersebut. Padahal, hari itu merupakan hari kerja dan para anggota dewan baru saja melaksanakan upacara meperingati hari TNI ke-72.
Sekitar 1 jam lebih pendemo memaksa agar angota dewan menemui dan menerima aspirasi yang mereka ingin sampaikan. Namun, tak satu pun yang muncul. Para pendemo berusaha memaksakan masuk ke ruang sidang DPRD, tetapi mendapat hadangan dari anggota kepolisian.
Aspirasi mereka terkait dengan proses pemecatan salah satu anggota DPRD kabupaten dengan inisial AM yang terlibat dengan narkoba, yang saat ini mendekam di Mapolda Gorontalo. “Kami minta agar Badan Kehormatan DPRD memecat AM yang terlibat dengan narkoba. Kami akan mengawal proses ini hingga tuntas dan meminta ketegasan DPRD,” ungkap orator.
Tak kunjung datang anggota DPRD menemui pendemo, akhirnya mereka berusaha memaksa untuk masuk ke ruang sidang, namun kembali lagi gagal dan dihalangi oleh anggota Kepolisian. Tak menunggu lama, salah seorang orator senior, Charles Ishak segera mengambil mig dan memimpin rapat layaknya rapat sidang benaran meski hanya melantai di depan teras kantor DPRD kabupaten Gorontalo.
“Hari ini, Aliansi Peduli Keadilan dan Penegakan Hukum Gorontalo, memberhentikan kepada 35 anggota dewan kabupaten Gorontalo,” tegas Charles yang disambut gembira oleh rekan pendemo lainnya.
Kondisi ini mengundang perhatian masyarakat yang sedang menyaksikan penyampaikan orasi terkait sejumlah kasus yang ditegarai dilakukan oleh anggota dewan. Tak berselang lama, aksi massa perlahan bergerak menuju kantor Bupati Gorontalo. (KP)
Komentar